Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Tradisi Makan Tikus di India...

Kompas.com - 19/02/2016, 15:00 WIB

Jika tamu datang, tikus juga dihidangkan sebagai menu spesial untuk menghormati tamu. Yang paling umum, nama masakannya adalah bule-bulak oying, jeroan tikus, sampai kaki dan ekornya juga ikut dimasak dalam sajian ini.

Tentu saja sajiannya ditambah dengan berbagai bumbu pada umumnya. Bagian dari tikus yang tidak digunakan adalah gigi dan tulang.

Meluasnya penggunaan tikus sebagai makanan didorong pemikiran bahwa tikus belum termasuk spesies terancam punah.

Selain itu, tikus merupakan hama bagi produk makanan yang disimpan, seperti biji-bijian, umbi-umbian, dan lainnya.

Makan tikus dianggap lebih masuk akal daripada hanya membunuh dan tidak digunakan atau meracuninya dan meninggalkan bangkainya dimakan oleh organisme lain.

Tikus sebagai penganan bukan hanya fenomena di India.

Di beberapa negara lain, seperti di sebagian Sulawesi, Indonesia, atau juga di beberapa kawasan di Filipina, Laos, Myanmar, Thailand, China, dan negara-negara Asia lainnya, daging tikus juga disantap sebagai makanan lezat.

Kebiasaan ini juga bisa dijumpai di kelompok suku Maori di Selandia Baru dan di beberapa bagian di negara-negara Afrika.

Victor dan koleganya menyimpulkan, mengingat kebutuhan memenuhi kebutuhan pangan dunia semakin mendesak akibat pemanasan global, keberadaan tikus sebagai sumber bahan makanan tak boleh diabaikan.

Memanfaatkan tikus sebagai makanan akan mengurangi perburuan hewan liar yang sudah langka. Ini juga metode yang jauh lebih unggul untuk mengontrol populasi tikus ketimbang meracuninya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com