Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2016 Dunia Diramalkan Tetap Membara

Kompas.com - 29/12/2015, 21:16 WIB
KOMPAS.com - Konflik Suriah dan krisis di Timur Tengah secara keseluruhan akan tetap jadi agenda utama politik dunia di tahun 2016. Sementara efek fenomena iklim El Nino diramalkan akan memicu kelaparan di banyak negara Afrika.

Thomson Reuters Foundation menghimpun prediksi tahun 2016 dari 15 organisasi bantuan terkemuka dunia. Kesimpulannya, 2016 dunia masih akan membara.

Krisis Suriah akan terus memanjang hingga 2016. Selain konflik berupa perang saudara dan perang melawan ISIS akan terus menelan korban jiwa.

Juga krisis pengungsi akan tetap menghantui Eropa, yang gagal menanggapi serius masalah ini.

Krisis humaniter tidak hanya melanda pengungsi Suriah, tetapi juga warga banyak negara Timur Tengah dan tanduk Afrika.

Konflik di Yaman dan Tanduk Afrika yang masih dibakar api perang sudara pada akhir 2015 seolah terlupakan. Juga aksi kekerasan di sejumlah negara Afrika, tidak lagi jadi sorotan dunia.

Dampak El Nino

Selain masalah yang dipicu oleh manusia, fenomena iklim El Nino juga diramalkan akan jadi tema penting di tahun 2016.

El Nino yang memicu kemarau berkepanjangan terutama akan melanda sejumlah negara di Afrika. Dampaknya adalah gagal panen dan munculnya bencana kelaparan dan wabah penyakit.

Kawasan luas di Afrika Timur dan Afrika Selatan akan mengalami krisis humaniter berat akibat bencana kelaparan yang dipicu El Nino.

Efek samping lainnya adalah pecahnya konflik baru karena perebutan sumber daya yang tersisa. Kelompok warga paling miskin di Afrika yang paling menderita akibat perubahan iklim ini.

PBB meramalkan pada tahun 2016, sedikitnya 87 juta orang di puluhan negara akan memerlukan bantuan kemanusiaan. Jumlah bantuan yang diperlukan juga akan mencapai rekor senilai 20,1 miliar Dollar AS.

Eropa terancam pecah

Para analis juga meramalkan pada tahun 2016 Eropa akan masuki tahun neraka. Krisis pengungsi masih akan jadi agenda utama bahasan di Uni Eropa.

Arus pengungsi lewat Laut Tengah diramalkan akan terus membludak. Jerman yang saat ini sudah menampung satu juta pengungsi diramalkan harus menanggung beban hingga 3 kali lipatnya sampai akhir 2016.

Pejanjian Schengen mengenai perjalanan bebas lintas batas akan ditinjau ulang.

Jika perbatasan negara Schengen kembali ditutup, dampaknya adalah ancaman pada mata uang bersama Euro. Sebab, mata uang Euro hanya akan eksis jika di negara penggunanya tidak ada hambatan birokrasi visa maupun pemeriksaan perbatasan.

Selain itu, ada ancaman bahwa rakyat Inggris dalam referendum akan memilih keluar dari Uni Eropa yang dijuluki dengan Brexit.

Juga naiknya popularitas partai ekstrem kanan gara-gara krisis pengungsi akan membuat Eropa semakin panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com