Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

El Nino Saat Ini Diprediksi Paling Buruk dalam Sejarah sejak 1950

Kompas.com - 14/08/2015, 02:54 WIB
KOMPAS.com — Fenomena El Nino yang terjadi beberapa waktu terakhir ini diperkirakan akan menjadi yang terburuk sejak 65 tahun terakhir. Hal itu diperkirakan oleh ilmuwan dari Pemerintah Amerika Serikat dan Australia pada Kamis (13/8/2015).

Tanda kehadiran El Nino salah satunya ialah suhu muka air laut yang menghangat di wilayah Khatulistiwa. Akibatnya, akan ada fenomena hujan deras yang tidak biasa di beberapa wilayah di dunia.

Tahun ini, El Nino mulai muncul pada Maret dan diprediksi akan berlangsung selama satu tahun. Pemerintah Australia bahkan sudah memprediksi El Nino akan bertambah kuat dan berdampak.

"Trennya, El Nino akan terus berlanjut," kata Mike Halpert, Wakil Direktur Badan Kelautan dan Prediksi Cuaca Australia, dalam percakapan dengan pejabat AS terkait prediksi cuaca.

"Apa yang terjadi saat ini, El Nino yang kita rasakan sekarang dan seterusnya ini, akan menjadi yang paling kuat dalam sejarah sejak tahun 1950," kata Halpert.

Halpert beralasan, selama beberapa bulan ini, ia menemukan adanya kenaikan suhu muka air laut di beberapa wilayah Khatulistiwa di Samudra Pasifik. "Potensi kenaikannya bisa mencapai dua derajat celsius di atas normal. Angka ini terjadi tiga kali sejak 65 tahun terakhir."

Kenaikan suhu itu sebelumnya terjadi pada 1972-1973 dan 1997-1998. El Nino yang terjadi pada 1997 lalu mengakibatkan kekeringan di Asia Tenggara, Australia, Filipina, dan Ekuador. Badai salju terjadi di AS dan gelombang panas terjadi di Brasil serta banjir di Meksiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com