Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 7 Masjid Paling Menakjubkan di Rusia

Kompas.com - 13/08/2015, 17:00 WIB


MOSKWA, KOMPAS.com — Keberadaan masjid di Rusia lebih dari sekadar tanda bahwa ada umat Islam di negara ini. Seperti layaknya di negara lain yang mayoritas berpenduduk Muslim, masjid-masjid di Rusia, selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi tempat tujuan wisata karena sejarah maupun keunikan desainnya. Berikut tujuh masjid paling megah di Rusia.

1. Masjid "Biru", St Petersburg

Masjid Saint Petersburg ini dibangun pada 1910 untuk menghormati Emir Bukhara dan menandai bergabungnya Asia Tengah dengan Rusia. Penggabungan Asia Tengah itu terjadi pada masa pemerintahan Tsar Alexander III ketika kerajaan sangat menghormati kepentingan komunitas Muslim yang saat itu berjumlah lebih dari 8.000 orang.

SHUTTERSTOCK Masjid Saint Petersburg.


Setelah proyek pembangunannya rampung pada 1913, masjid ini adalah tempat ibadah terbesar di Rusia. Masjid "Biru" dapat menampung 5.000 umat Islam. Dua menaranya menjulang 49 meter dan tinggi kubahnya 39 meter.

Kubah Masjid St Petersburg berbentuk hampir sama dengan kubah Mausoleum Gur Emir di Samarkand yang dibangun pada abad ke-15. Di tempat itulah, abu jasad Timurleng, "Sang Penakluk Asia Tengah", disimpan.

2. Masjid Heart of Chechnya, Grozny

Masjid The Heart of Chechnya (Hati Chechnya) dinamai oleh Akhmad Kadyrov, Presiden pertama Republik Chechnya. Masjid yang menjadi salah satu tempat ibadah terbesar di Eropa ini mampu menampung lebih dari 10.000 orang.

Luas total kompleksnya mencapai 14 hektar. Jika diperlukan, jemaah dapat melaksanakan ibadah shalat di galeri-galeri musim panas dan lapangannya. Empat menara setinggi 63 meter mengelilingi Heart of Chechnya dan merupakan menara masjid tertinggi di Rusia.

SHUTTERSTOCK Masjid The Heart of Chechnya (Hati Chechnya).

Eksterior dan interior dinding masjid dilapis marmer. Para perajin asal Turki melukiskan kaligrafi yang diambil dari ayat-ayat suci Al Quran di sepanjang dinding-dinding masjid. Kaligrafi dilukiskan dengan tinta emas kualitas terbaik.

Kemegahan interiornya dapat dilihat dari delapan lampu gantung kristal Swarovski. Untuk menciptakannya, Swarovski menggunakan beberapa ton perunggu dan 2,5 kg emas berkualitas tinggi.

3. Masjid Kul Sharif, Kazan

Setelah tiga kali penyerbuan pada awal abad ke-16, barulah tentara Rusia yang dipimpin oleh Ivan Grozny, yang dijuluki "Si Kejam", mampu menaklukkan Kazan, ibu kota negara Islam Kazan Khanate.

Menurut salah satu versi kisahnya, pasukan Ivan Grozny merampas dan membawa "Kazan Cap", mahkota para Khan Kazan, dari Kazan ke Moskwa. Menurut versi kedua, para pembuat perhiasan dari Khanate yang ditaklukkan membuat "mahkota" ini khusus untuk sang Tsar Rusia.

SHUTTERSTOCK Masjid Kul Sharif.

Bentuk "Kazan Cap" itu mengilhami arsitek utama Masjid Kul Sharif di Kazan. Masjid didirikan di lokasi bekas menara masjid yang dihancurkan pasukan Ivan Grozny. Masjid ini dibuka untuk merayakan ulang tahun kota Kazan yang ke-1.000 dan merupakan salah satu masjid paling spektakuler di dunia menurut Huffington Post, The Wondrous, dan banyak media lainnya.

Interior masjid dengan menara setinggi 52 meter ini mampu diisi 1.500 orang, sementara 10.000 orang lain bisa ditampung di alun-alunnya. Pendanaan pembangunannya yang diperkirakan mencapai 400 juta rubel sepenuhnya didapatkan dari sumbangan. Di aula utama masjid, terdapat buku-buku yang mencantumkan nama 40.000 orang dan organisasi penyumbang dana pembangunan.

4. Masjid Juma Derbent, Republik Dagestan

Kota Derbent, Republik Dagestan, yang merupakan salah satu kota tertua di dunia, didirikan pada 438 M. Masjid Juma dibangun pada tahun 773 M. Sesuai namanya, masjid ini dibangun untuk menampung warga kota untuk menjalankan ibadah shalat Jumat. Jangan heran jika bangunannya adalah yang terbesar di Derbent pada masa itu.

Akibat gempa pada abad akhir ke-14, masjid tertua di Rusia ini mengalami kerusakan parah sehingga dilakukan restorasi besar-besaran. Sayang sekali selama berlangsungnya kampanye ateis pada 1930-an, masjid ini ditutup, bahkan beralih fungsi menjadi penjara kota.

Fungsinya sebagai tempat ibadah baru dipulihkan pada pertengahan abad ke-20 yang sekaligus menandai pemulangannya kepada Dewan Ulama Derbent. Sekarang masjid megah ini dimasukkan UNESCO dalam daftar Warisan Budaya Dunia.

5. Masjid Noorda Kamal, Krasnoyarsk

Masjid Noorda Kamal adalah salah satu bangunan paling indah di kota Norilsk, Arktik. Masjid ini terdaftar dalam Guinness Book of Records sebagai masjid yang letaknya paling utara di dunia.

Desainnya sangat khusus, berbeda dari masjid lain di dunia. Maklum saja ini karena harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan iklim ekstrem di wilayah utara Rusia yang tak jauh dari lingkar Artik.

Contohnya menara Norilsk. Bila di masjid lain bentuknya bulat, menara Masjid Noorda Kamal berbentuk persegi. Hal ini didasarkan fakta bahwa dengan membangun dinding dengan bentuk seperti itu, batu bata tidak membeku dan lebih tahan terhadap beban angin.

Masjid ini dibangun pengusaha Mithada Bikmeyeva, seorang etnis Tatar yang lahir di Norilsk. Masjid ini dinamai Noorda Kamal untuk menghormati ayahnya Nuritdin dan ibunya, Gaynikamal.

6. Masjid Lala Tulip, Ufa

Masjid Agung Madrasah Lala Tulip adalah pusat kegiatan muslim di kota Ufa, Republik Bashkortostan, Rusia. Pembangunan masjid ini dimungkinkan berkat sumbangan dari pemerintah dan umat Islam.

Bisa ditebak bahwa masjid ini menarik karena arsitekturnya. Bentuk dan warna bangunan utamanya mirip bunga tulip yang sedang mekar. Puncak kedua menaranya juga terlihat menyerupai tunas bunga tulip.

Kemiripan ini disengaja. Bunga tulip adalah simbol bangsa Turk dari zaman kuno. Menurut kisah legenda Bashkir, kebahagiaan terletak di dalam tulip kuncup yang belum mekar.

Lala-Tulip bisa menampung hingga 1.000 jemaah dan menaranya yang setinggi 53 meter menjadikannya menara masjid tertinggi ketiga di Rusia, setelah Masjid Heart of Chechnya (63 m) dan Kul Sharif (57 m).

7.  Masjid Mukhtarov, Vladivkavkaz

Masjid Sunni atau Masjid Mukhtarov yang bediri di tepi kiri Sungai Terek merupakan salah satu lambang Vladikavkaz, ibu kota Republik Kaukasus Ossetia-Alania Utara. Masjid ini dibangun mulai 1905 dan tuntas tiga tahun kemudian. Murtaza Agha Mukhtarov, jutawan minyak dari Baku, membiayai pembangunannya karena istrinya berasal dari Vladikavkaz.

Masjid ini dibangun dengan gaya Mesir. Ini terlihat dari arsitekturnya menyerupai Universitas Al-Azhar yang terkenal. Masjid ini dibangun dari batu kapur putih yang dibawa dari pinggiran kota Baku.

Ketika kampenye ateis berlangsung, pada 1934, Dewan kota Soviet memutuskan untuk menghancurkan masjid ini. Sebagai tanggapannya, YI Betkenev, Komandan ke-25 Kompi Tatar, memerintahkan anak buahnya untuk melindungi masjid. Pemerintah akhirnya menyerah dan memberikan status monumen arsitektur kepada masjid yang megah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com