Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2015, 19:37 WIB
EditorErvan Hardoko
KAIRO, KOMPAS.com — Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Kamis (6/8/2015), meresmikan Terusan Suez baru dalam sebuah momen bersejarah pada saat Mesir berusaha meningkatkan perekonomian dan memperkuat posisi negeri itu di kancah internasional.

Peresmian ini digelar di kota pelabuhan Ismailiya dengan dihadiri sejumlah kepala pemerintahan dunia, termasuk Presiden Perancis Francois Hollande. Al-Sisi melakukan peletakan batu pertama proyek ini pada Agustus tahun lalu setelah terpilih menjadi presiden yang berjanji akan memulihkan keamanan dan perekonomian negeri itu.

Rencana awal memperkirakan pembangunan rute baru terusan ini paling lama tiga tahun, tetapi Al-Sisi menginginkan proyek ini selesai hanya dalam satu tahun.

Dengan demikian, kemampuan para ahli menyelesaikan kanal baru, yang akan menjadi "pesaing" kanal lama sepanjang 192 kilometer yang dibuka pada 1869 setelah dikerjakan selama satu dekade, tepat sesuai keinginan Al-Sisi merupakan sebuah prestasi.

Jalur baru terusan Suez ini dibangun dengan biaya 9 miliar dollar AS yang didanai seluruhnya oleh pemodal Mesir, pada satu titik membentuk cabang dari kanal lama lalu membentang sejajar dengan terusan lama untuk menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah.

"Pembangunan ini merupakan sebuah prestasi bagi mereka yang mendanai pekerjaan ini sebagai sebuah proyek nasional dan menyelesaikan proyek ini lewat sebuah keteguhan dan kerja keras," demikian pernyataan kantor Presiden Mesir.

Terusan baru ini diharapkan bisa memangkas waktu berlayar kapal antara kedua laut tersebut dari 18 jam menjadi hanya 11 jam. Diharapkan, pada 2023 jumlah kapal yang menggunakan Terusan Suez akan meningkat dari 49 kapal sehari menjadi 97 kapal sehari.

Sejumlah pejabat Mesir mengatakan, terusan baru ini akan menggandakan pendapatan negeri itu yang diperoleh dari Terusan Suez dari 5,3 miliar dollar AS pada akhir 2013 menjadi 13,2 miliar dollar AS pada 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com