Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kehidupan Minoritas Muslim di Pedalaman Australia

Kompas.com - 08/05/2015, 07:11 WIB

Namun tantangannya, tidak semua warga memiliki pemahaman yang luas mengenai perbedaan agama seperti pada umumnya warga di perkotaan.

Kimberley sendiri mengaku dalam 14 tahun terakhir sejak ia mengenakan jilbab, hanya tiga kali sepanjang yang ia ingat ia secara langsung mendapat komentar negatif dari orang lain.


Osman Kokcu

Pria kelahiran Turki, Osman Kokcu, sudah menetap di Australia selama 14 tahun - kini ia tinggal dan bekerja di rumah potong hewan di Ararat.

Istri dan anaknya harus tinggal di Melbourne karena alasan sekolah anaknya di sebuah SMA. "Saya bertemu mereka di akhir pekan," katanya.

Osman adalah pengurus Islamic Welfare Association di Ararat, yang bertujuan saling membantu di antara keluarga Muslim.

"Misalnya ada warga Muslim yang baru datang ke sini - kami turut membantu mencarikan rumah dan pekerjaan," kata Osman.


Keluarga Saqib Gondal dan Misbah Saqib

Pasangan suami istri Saqib dan Misbah memutuskan untuk meninggal kehidupan kota besar dan memilih tinggal di kota pedalaman.

Saqib adalah supir taksi di Ararat dan mengaku memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga dibanding saat tinggal di kota besar.

"Akhirnya kami bisa membeli rumah di sini, dengan harga cicilan yang lebih murah dibandingkan harga sewa rumah di Melbourne," ujarnya.

Keluarga ini memiliki dua orang anak. Dan sebagai supir taksi, Saqib merasakan langsung bagaimana berinteraksi dengan warga lainnya setiap saat.

"Penumpang langganan bahkan membuatkan barang-barang untuk anak kami. Ada yang membuatkan baju hangat, bahkan ada yang membuatkan selimut," tutur Saqib.

Sebaliknya, di saat perayaan Natal Saqib sibuk mengantarkan kartu ucapan kepada pelanggannya.


Keluarga Riaz Mohd dan Remandeep Kaur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com