Di seluruh penjuru Pakistan sebagian besar sekolah diliburkan untuk menghormati para korban tewas, sedangkan di tempat lain kelompok-kelompok warga menggelar doa bersama.
Di provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, tempat sekolah yang diserang itu berada, sekolah, universitas, perkantoran dan pasar berhenti beroperasi. Provinsi ini adalah yang paling menderita selama tujuh tahun pemberontakan Tehreek-e-Taliban (TTP) alias Taliban Pakistan.
Suasana berkabung tak hanya terjadi di Pakistan, di seberang perbatasan tepatnya di India, PM Narendra Modi memerintahkan sekolah-sekolah di negeri itu untuk meluangkan waktu menggelar mengheningkan cipta selama dua menit untuk menghormati para korban tewas.
Sementara itu juru bicara angkatan darat Pakistan, Jenderal Asim Bajwa mengatakan kepada AFP bahwa jumlah korban tewas bertambah dari 141 orang menjadi 148 orang dengan 132 orang di antaranya adalah anak-anak.
Serangan maut Taliban itu memicu kecaman dari seluruh dunia tak terkecuali dari India yang selama ini selalu berseberangan dengan Pakistan. Pemerintah Pakistan sendiri bersumpah untuk memberantas Taliban dan mencabut moratorium hukuman mati khusus untuk kasus-kasus terorisme usai tragedi berdarah tersebut.