Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Taliban Pakistan Berkembang Jadi Kekuatan Mematikan?

Kompas.com - 17/12/2014, 11:45 WIB
KOMPAS.COM — Taliban Pakistan, yang secara resmi dikenal sebagai Tehrik-i-Taliban Pakistan atau TTP, merupakan sebuah organisasi payung yang longgar dan semakin terpecah yang pernah mewakili sekitar 30 kelompok militan. Kelompok itu secara resmi didirikan tahun 2007 oleh seorang komandan militan terkemuka, Baitullah Mehsud, dan selama bertahun-tahun kelompok itu dan kelompok-kelompok yang bersekutu dengannya, seperti Al Qaeda, berbasis di daerah suku Pashtun di Pakistan barat laut, khususnya di Waziristan Utara dan Selatan.

Banyak komandan Taliban Pakistan telah bertempur di Afganistan sebagai bagian dari gerakan yang pernah meraih kekuasaan di Kabul. Saat pasukan AS menggulingkan gerakan itu tahun 2001, banyak pemimpinnya yang melarikan diri dengan melintasi perbatasan ke Pakistan. Orang-orang Pakistan di antara kelompok itu kemudian menjadi tuan rumah bagi rekan-rekan Afganistan mereka, serta ratusan militan Al Qaeda, dengan menyediakan bagi mereka tempat tinggal, dukungan logistik, dan anggota-anggota baru.

Atas tekanan AS, tentara Pakistan melakukan sejumlah upaya yang sifatnya sementara untuk menghancurkan tempat-tempat persembunyian kelompok itu tahun 2003 dan 2004, tetapi upaya itu sudah terlambat. Para milisi suku, yang sudah diperkaya dan diradikalisasi oleh para tamu Al Qaeda mereka, menderita akibat langkah militer tersebut. Amerika Serikat menyebut Taliban Pakistan sebagai organisasi teroris pada September 2010.

Kelompok itu patuh kepada pemimpin Taliban Afganistan, Mullah Mohammed Omar, dan bekerja sama erat dengan gerakan Afganistan dalam pemberontakan di Afganistan, dengan menyediakan anggota, logistik, dan basis untuk Taliban Afganistan. Taliban Pakistan telah melatih dan mengirim ratusan pengebom bunuh diri dari wilayah kesukuan Pakistan ke Afganistan.

Kelompok itu membangun sebuah hubungan dekat dengan Jaringan Haqqani, afiliasi yang paling radikal dari Taliban Afganistan, yang berada di balik sejumlah serangan bunuh diri di dalam dan sekitar Kabul dan Afganistan timur. Kelompok tersebut juga bekerja sama dan memberikan tempat aman bagi para operator Al Qaeda, termasuk pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri.

Luasnya kerja sama kaum militan di daerah kesukuan itu telah menjadi hal rumit bagi badan intelijen militer Pakistan, yang sudah lama memberikan dukungan bagi Afganistan dalam menghadapi Taliban, bahkan saat pihaknya sendiri sedang berupaya untuk melawan Taliban Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu serangan Taliban Pakistan yang paling signifikan pada 2014 adalah sebuah pengepungan berani terhadap bandara internasional Karachi pada bulan Juni. Serangan tersebut, di mana sekelompok penyerang berjumlah 10 orang bertempur melawan pasukan keamanan selama berjam-jam, menewaskan 13 orang. Dalam beberapa hari, sebuah serangan udara dan darat yang intensif dimulai terhadap para pemimpin Taliban yang bermarkas di Waziristan Utara. Serangan itulah, yang menurut seorang juru bicara Taliban, memicu serangan pembalasan kaum militan di Peshawar pada Selasa (16/12/2014) yang menewaskan 142 anak sekolah dan guru Pakistan.

Pada September 2013, Taliban Pakistan melancarkan salah satu serangan paling mematikan yang pernah ada, yaitu dengan mengirim sejumlah pengebom bunuh diri ke Gereja All Saints yang bersejarah di Peshawar. Gereja itu merupakan simbol kerja sama antara Muslim dan Kristen. Setidaknya, 120 orang tewas dalam serangan itu dan sesudahnya.

Tahun 2012, Taliban Pakistan menembak Malala Yousafzai, seorang anak sekolah Pakistan di Lembah Swat, karena mendukung pendidikan terhadap anak perempuan. Malala kemudian memenangkan hadiah Nobel Perdamaian tahun 2014 dan menjadi simbol tentang kekerasan tanpa pandang bulu dan penaklukan terhadap perempuan dan anak perempuan kelompok itu di seluruh dunia.

Mehsud juga diduga berada di balik pengeboman bunuh diri yang menewaskan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto pada Desember 2007.

Di bawah Hakimullah Mehsud, yang mengambil alih komando Taliban Pakistan setelah kematian Baitullah Mehsud, kelompok itu menunjukkan aliansi yang erat dengan Al Qaeda.

Kelompok Taliban Pakistan kini dipimpin Maulana Fazlullah, seorang pemimpin militan yang diduga sedang bersembunyi di sisi perbatasan Afganistan. Fazlullah dipandang sebagai sosok yang mungkin menjadi pembawa damai dalam kancah militan Pakistan ketika dia dipilih untuk memimpin Taliban setelah pemimpin sebelumnya, Hakimullah Mehsud, tewas dalam serangan udara AS pada November 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber smh.com.au
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com