Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Balita Diperkosa, Afganistan Terguncang

Kompas.com - 21/11/2014, 13:50 WIB

"Presiden tidak mendengarkan orang miskin dan yang tidak punya uang," kata Abdul.

"Jika pemerintah tidak memberikan hak saya berdasarkan hukum Syariah dan hukum Afganistan, saya akan membawa enam anak saya yang lain dan membunuh mereka di depan istana presiden, dan saya akan meninggalkan Afganistan. Istri dan ibu saya juga mengatakan akan bunuh diri."

Tinggal di panti asuhan

Sementara itu, setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari desanya ke ibu kota, Neelofar kini dirawat di rumah sakit modern khusus anak, dan mendapat perhatian penuh. Dokter berharap, ia dapat pulih dan sehat kembali.

Namun, ia kemungkinan tidak akan kembali lagi ke desa karena stigma sebagai korban pemerkosaan.

Bila ia pulih kelak, ia bisa tinggal di salah satu panti asuhan tempat korban-korban pemerkosaan dibesarkan dan mendapat pendidikan.

Seorang anak perempuan di panti asuhan di Kabul sangat senang belajar dan bercita-cita ingin menjadi dokter. Ia adalah satu-satunya anak perempuan dari desanya yang pernah belajar menulis dan membaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com