"Kami yakin ada sekitar 100 warga Inggris yang telantar di Turki sebelum mereka pergi ke Pakistan, Banglades atau Aljazair, negara-negara asal orangtua mereka dan tempat keluarga mereka akan memberikan bantuan," kata seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Inggris.
"Pilihan bagi para mantan jihadis ini sangat terbatas. Mereka tak mau kembali ke Suriah karena mereka akan dibunuh karena disersi dan mereka juga tak bisa kembali ke Inggris karena takut dipenjara," tambah pejabat itu.
Harian itu menambahkan, beberapa warga Inggris itu diyakini kabur dari kota-kota yang diduduki ISIS seperti Aleppo dan Raqqa. Mereka kebanyakan menjadi frustrasi dengan pertempuran antarkelompok pemberontak ketimbang memerangi rezim Bashar al-Assad.
Lebih jauh surat kabar itu menambahkan di tengah berbagai laporan sejumlah warga Inggris ingin pulang setelah bertempur di Suriah, ke-100 orang ini adalah bukti pertama para jihadis yang meletakkan senjata dan memilih mencari perlindungan ke kampung halaman orangtua mereka.
Sekitar 500 warga Inggris diyakini berada di Suriah bertempur bersama ISIS. Sebanyak 300 orang telah kembali pulang setelah menjalani pertempuran dalam waktu yang tak terlalu lama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.