Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/09/2014, 15:19 WIB
EditorEgidius Patnistik
LONDON, KOMPAS.com — Istri seorang pekerja bantuan Inggris yang disandera kelompok Negara Islam atau ISIS mengeluarkan pernyataan yang memohon para militan itu membebaskan suaminya dan menanggapi pesan-pesannya "sebelum terlambat".

ISIS, yang telah merilis sebuah video online yang memperlihatkan pemenggalan terhadap dua wartawan Amerika dan seorang pekerja bantuan Inggris yang lain, telah mengancam akan membunuh seorang mantan sopir taksi asal Inggris, Alan Henning. Henning (47) diculik pada Desember lalu di Suriah, tak lama setelah menyeberang ke negara itu dari Turki dalam sebuah konvoi bantuan.

Istrinya, Barbara, memohon kepada para militan "melihat ke dalam hati mereka" untuk membebaskan Henning dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kantor Departemen Luar Negeri Inggris, Sabtu (20/9/2014) malam. "Alan seorang pria tanpa pamrih dan cinta damai yang meninggalkan keluarga dan pekerjaannya sebagai sopir taksi di Inggris demi mengemudi dalam konvoi bantuan untuk Suriah bersama rekan-rekan Muslim dan teman-temannya guna membantu mereka yang paling membutuhkan," tulisnya. "Tujuannya berada di sana tidak lebih dan tidak kurang dari itu. Itu merupakan tindakan belas kasih belaka," katanya.

Pekerja bantuan itu mengemudi sebuah ambulans yang sarat makanan dan air pada saat penculikan itu, kata Barbara Henning. Dia menambahkan, kaum militan tidak menanggapi sejumlah upayanya untuk melakukan kontak.

Permohonannya itu muncul setelah puluhan pemimpin Muslim di Inggris mendesak kelompok ISIS untuk membebaskan Henning. Lebih dari 100 imam dan organisasi Muslim di Inggris menandatangani sebuah pernyataan yang mengungkapkan rasa "ngeri dan jijik" mereka terhadap pembunuhan tiga sandera lainnya, termasuk seorang warga Inggris bernama David Haines. Mereka mengatakan, kaum ekstremis itu "tidak bertindak sebagai Muslim", tetapi sebagai "monster".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke