Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Australia Sebut Pemimpin Muslim Bodoh karena Boikot Pertemuan

Kompas.com - 22/08/2014, 08:42 WIB

Meski demikian, Tony Abbott mengatakan, istilah Tim Australia sudah sering digunakan, termasuk oleh politisi Partai Buruh.

"Saya berani mengatakan memang tidak semua orang menggunakan kalimat itu, tetapi saya sudah menggunakannya dan saya akan tetap menggunakannya karena saya mengharapkan semua orang untuk berada di Tim Australia," katanya.

"Aksi pemboikotan pertemuan dengan PM Tony Abbott ini mencuat setelah sejumlah pemimpin  masyarakat Muslim di Sydney menandatangani pernyataan menolak UU Kontra-terorisme yang diusulkan, yang mereka nilai "tidak adil dan merupakan kebijakan munafik".

Penandatangan itu melibatkan 50 organisasi Muslim dan individual, termasuk kelompok politik, imam senior, pelajar, dan juga organisasi masyarakat sipil.

Pada Rabu lalu, pertemuan dengan Jaksa Agung Federal George Brandis dan anggota senior dari komunitas Muslim juga ditangguhkan.

Juru bicara komunitas masyarakat Muslim, Rebecca Kay, mengatakan, tidak mungkin rapat itu akan dijadwal ulang.

"Para pemimpin komunitas Muslim yang telah menandatangani pernyataan ini saya percaya akan memboikot pertemuan tersebut dan memboikot pertemuan-pertemuan lain sepenuhnya juga  karena mereka benar-benar mengecam perubahan baru dalam UU mengenai terorisme," katanya.

"Mereka tidak adil dan mereka tidak adil sehingga mereka tidak akan menghadiri pertemuan apa pun."

Silma Ihram dari Asosiasi Muslim Wanita mengatakan, mereka menghendaki pertemuan yang sesungguhnya.

"Masalah yang kita miliki adalah bahwa ketika kita membeli tanpa mengetahui apa undang-undang yang diusulkan, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu tentang apa solusi yang mungkin kita memiliki atau apa masalahnya di masyarakat yang dapat menimbulkan potensi radikalisasi apa pun, maka itu tidak benar-benar bermanfaat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com