Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembalian Pertama Jenazah Korban MH17 Tiba

Kompas.com - 24/07/2014, 04:15 WIB

Simpang siur

Joss Wibisono mengakui, para pihak terkait sangat membantu keluarga korban. "Bukan cuma membantu saya, keluarga yang di Belanda, melainkan juga keluarga kami yang di Indonesia. Pihak Malaysia Airlines dan Kementerian Luar Negeri datang kepada kami, membantu pengurusan segala macam."

Jika identifikasi selesai, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan, menurut Joss, para keluarga dari Indonesia akan didatangkan ke Belanda, dan setelah itu keluarga yang tinggal di Belanda juga diberangkatkan ke Indonesia, "untuk memakamkan Tante Jane dalam satu liang lahat bersama mendiang suaminya," tutur Joss sambil tersedu.

Sementara itu, masyarakat internasional menuding pemberontak Ukraina, yang menguasai kawasan jatuhnya MH17, membesar-besarkan jumlah mayat yang sudah dikumpulkan. Pemberontak menyebut sudah 182 jenazah yang diangkut, tetapi ahli forensik internasional menyebut bahwa jumlahnya paling banyak 200 jenazah.

Muncul juga tudingan bahwa para pemberontak Ukraina menunda-nunda pengumpulan jenazah.

Namun sebaliknya, pemimpin separatis, Alexander Borodai, mengatakan kepada BBC bahwa justru pengamat internasional dari badan kerja sama dan keamanan Eropa, OSCE, meminta mereka membiarkan jenazah untuk dikumpulkan para ahli.

"Jadi kami menunggu satu hari. Lalu dua hari. Lalu tiga hari. Namun, tak ada satu pun ahli yang datang! Membiarkan mayat begitu saja lebih lama, dalam suhu 30 derajat, itu absurd. Benar-benar tak berkemanusiaan. Bagaikan adegan film horor," katanya.

OSCE masih belum memberikan tanggapan terhadap tudingan itu.

Kotak hitam

Dalam perkembangan lain, pejabat badan keselamatan penerbangan Belanda menyatakan bahwa data rekaman suara atau kotak hitam sudah diunduh, berisikan "data yang sahih dari penerbangan itu".

Pemeriksaan kotak hitam berlangsung di kantor pusat Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara Inggris di Farnborough.

Di Washington, pejabat intelijen memaparkan bukti yang mereka kumpulkan, yang menunjukkan peran para pemberontak Ukraina.

"Buktinya kuat sekali bahwa (yang menjatuhkan MH17) adalah rudal SA-11 yang ditembakkan dari timur Ukraina, yang dibantu oleh Rusia," kata pejabat yang tak bisa disebut namanya.

Bukti intelijen meliputi gambar satelit yang memperlihatkan fasilitas yang diduga merupakan tempat latihan pemberontak di kota Rostov, Rusia, serta gambar yang diduga peluncur rudal darat-ke-udara di kawasan pemberontak, dan analisis rekaman percakapan pemberontak Rusia yang mengaku menjatuhkan pesawat itu.

Sementara itu, pertempuran antara tentara Ukraina dan pemberontak terus berlangsung. Pemberontak mengaku telah menjatuhkan sebuah pesawat militer Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com