PBB juga memprihatinkan persoalan kemanusiaan di sekitar Mosul, ketika sekitar 500.000 orang telah meninggalkan wilayah itu, saat peristiwa "mengerikan dan makin memburuk."
Perdana Menteri Irak, Nouri Maliki telah bersumpah untuk melawan Kelompok Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL). Maliki juga mengatakan, dia akan melakukan tindakan hukum terhadap tentara yang melarikan diri atau yang menolak bertempur terhadap kelompok tersebut.
Kelompok militan itu melakukan konsolidasi kekuatannya di Tikrit, kota asal Saddam Hussein, yang telah mereka kuasai pada Selasa lalu, sehari setelah menguasai Mosul, kota kedua terbesar di Irak.
ISIS, yang juga dikenal sebagai ISIL, merupakan bagian dari kelompok Al Qaeda. Mereka mengontrol sebagian besar wilayah di Suriah timur dan Irak bagian barat dan tengah.
Pertempuran Setan
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Keamanan PBB mengatakan, mereka "menyesalkan peristiwa yang terjadi baru-baru ini di kota Mosul". Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon menyerukan "masyarakat internasional untuk bersatu dan mendukung pemerintah Irak untuk menghadapi tantangan keamanan serius".
Dewan Keamanan juga menyatakan "prihatin terhadap ratusan ribu orang yang meninggalkan rumah mereka".
Sebelumnya, perwakilan Unicef di Irak, Marzio Babille, mengatakan situasi di Mosul sebagai "mengkhawatirkan".
"Situasi sangat mengerikan dan makin memburuk belakangan. Kita harus membantu anak-anak yang kekurangan air bersih, makanan, dan minimnya perlindungan. Mereka tidak bisa menunggu."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.