Militer Israel lebih lanjut mengatakan penangkapan pria ini sekaligus mencegah rencana bom bunuh diri pertama di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Polisi penjaga perbatasan yang mengawasi persimpangan Tapuah yang di sibuk dekat kota Nablus mencurigai gerak gerik seorang pria yang mengenakan mantel di siang hari yang panas.
"Polisi kemudian memerintahkan pria itu untuk berhenti," kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu berusia 20-an. Dia langsung rebah di jalan ketika polisi memerintahkannya untuk berhenti.
Pria itu kemudian mengangkat mantel dan kausnya yang kemudian terlihat bahwa dia mengenakan ikat pinggang penuh bahan peledak.
Ikat pinggang itu kemudian dilepaskan dan tim penjinak bahan peledak kemudian meledakkannya di tempat yang aman.
"Terdapat 12 pipa baja yang disambung dengan kabel. Pria itu mengatakan dia seharusnya mengaktifkan peledak itu," papar Lerner.
Satu dekade lalu, gelombang aksi bom bunuh diri menghantam Israel di puncak perjuangan kemerdekaan Palestina.
Serangan bom terakhir di Israel terjadi pada 2008 dan Lerner menegaskan intelijen militer tidak menemukan adanya ancaman aksi bunuh diri saat ini.
Lerner menambahkan, kasus ini masih dalam penyelidikan dan penyidik belum mengetahui apakah pria itu merupakan anggota salah satu kelompok militan Palestina.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.