Raed Zeiter (38) menurut seorang pejabat keamanan Jordania memang seorang hakim yang bekerja di ibu kota Jordania, Amman. Dia berangkat bekerja dari Tepi Barat, Senin (10/3/2014) pagi.
Kementerian Kehakiman Jordania membenarkan Zeiter adalah seorang hakim yang bekerja di pengadilan rendah Amman. Zeiter ternyata juga memiliki status warga negara Jordania.
Sementara itu, Nazmi Muhanna, seorang aparat perbatasan Palestina mengatakan pihaknya sudah menanyai 50 orang saksi penumpang bus yang datang dari Jordania menuju Israel.
"Kami sedang memeriksa semua saksi mata di dalam bus itu. Kami akan selidiki seluruhnya," kata Muhanna.
"Tak ada kamera CCTV di tempat itu sehingga kami kesulitan mendapatkan kebenaran tanpa kesaksian penumpang bus itu," tambah Muhanna.
Di Amman, keluarga Zeiter sangat terkejut atas kabar buruk itu.
"Kami tak tahu Raed pergi ke Tepi Barat. Saya pergi ke pengadilan untuk memeriksa apakah dia bekerja dan saya diberitahu dia tidak masuk kerja hari ini," kata ayas Raed, Alaa Zeiter (70), yang juga adalah mantan hakim.
"Putra saya adalah seorang pecinta damai dan profesinal. Saya sangat terkejut," ujar Alaa.
Pemerintah Palestina mengecam keras insiden penembakan itu dan menuntut investigasi internasional untuk mengungkap peristiwa kematian Zeiter.
"Pemerintah Palestina mengecam keras pembunuhan hakim Raed Zeiter, saat dia datang dari Jordania," demikian pernyataan resmi Pemerintah Palestina.
Penembakan itu terjadi di pintu perbatasan Jembatan Allenby yang terletak 50 kilometer sebelah barat kota Amman. Pintu perbatasan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Raja Hussein.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.