BAGHDAD, KOMPAS.com — Kekerasan di Irak, Minggu (15/12/2013), tak hanya menewaskan seorang penyiar televisi Al-Mosuliyah. Serangan mematikan pada hari yang sama menewaskan 18 orang lain.
Sebuah bom meledak di rumah keluarga Syiah Turkmen di daerah Khanaqin di Provinsi Diyala, Irak, menewaskan seorang lelaki dan istrinya beserta tiga anak mereka.
Pengeboman di kawasan berpenduduk Syiah pada hari itu menewaskan sedikitnya 9 orang dan melukai 27 orang lain.
Sementara di Provinsi Kirkuk, gerombolan bersenjata membunuh dua orang dan melukai tiga orang. Lalu, tiga ledakan di daerah Tuz Khurmatu di Provinsi Salaheddin menewaskan dua orang dan melukai tiga orang lain.
Seorang penyiar televisi, Nawras al-Nuaimi, tewas ditembak segerombolan orang bersenjata di Irak utara, Minggu. Dia adalah wartawati TV Al-Mosuliyah.
Menurut pernyataan Al-Mosuliyah, Nawras menjadi jurnalis keenam yang dibunuh di Irak, sejak Oktober 2013. Di Mosul, Nawras merupakan jurnalis kelima yang tewas ditembak.
Irak menempati peringkat pertama kasus pembunuhan wartawan yang tak terungkap, berdasarkan pemeringkatan Committee to Protect Journalists' Impunitas Index.
Sejak 2008, kekerasan terus terjadi di Irak. Sepanjang 2013 saja, lebih dari 6.400 orang sudah tewas karena kasus kekerasan, berdasarkan data AFP, mengutip sumber keamanan dan medis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.