Menurut Sovanny, pasukan Kamboja akan bertugas di dua bidang. Yang pertama untuk pembersihan ranjau. Yang kedua untuk pekerjaan teknik sipil.
Sejak Maret 2012, Mali dilanda konflik bersenjata dengan kelompok pemberontak Muslim. Kelompok itu menguasai wilayah-wilayah di dekat ibu kota Bamako. Pasukan Perancis dan negara-negara Afrika Barat bergabung di Mali untuk memerangi para pemberontak bersama militer Mali.
Sementara itu, sejak 2006, Kamboja sudah mengirimkan lebih dari 1.600 pasukan penjaga perdamaian ke Sudan, Sudan Selatan, Chad, Republik Afrika Tengah, dan Lebanon. Sejauh ini, mayoritas dari mereka sudah kembali ke Kamboja. Terkini, masih ada 152 tentara Kamboja di Sudan Selatan dan 218 lainnya di Lebanon untuk tugas penjaga perdamaian tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan