Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sedih Wanita China yang Dipaksa Lakukan Aborsi

Kompas.com - 04/10/2013, 11:32 WIB

"Mereka tak memliki perikemanusiaan. Mereka bukan manusia," ujar Liu Xinwen.

"Mereka juga punya anak dan orangtua. Namun, mereka tak punya hati nurani. Seperti inilah China sekarang ini," tambah dia.

Sementara itu, Zhou Guoqiang menunjukkan foto-foto yang sempat diambilnya di rumah sakit, termasuk janin putranya yang ditaruh di sebuah ember di dekat ranjang istrinya.

"Janinnya sudah berbentuk. Dia sudah memiliki hidung, telinga, mulut," kata Zhou.

"Anak ini seharusnya hidup jika tidak dibunuh. Ini semua karena kekejaman mereka," katanya geram.

Zhou tak kuasa menahan tangis ketika mengingat saat-saat dia tiba di rumah sakit. Itu hanya beberapa menit setelah suntikan aborsi diberikan kepada istrinya.

"Saya bertanya kepadanya apakah dia sudah disuntik. Dia menjawab sudah. Saya tanya lagi apakah bayinya bergerak. Dia berkata tidak," ujar Zhou.

Setelah itu, Zhou meninggalkan kamar rumah sakit itu dan menangis.

"Saya tak ingin dia melihat saya menangis. Saya menangis hanya sebentar karena saya harus kembali untuk menenangkannya. Dia sangat sedih, dia terus-menerus menangis," kata Zhou.

Pasangan Zhou dan Liu Xinwen sudah memiliki seorang putra bernama Zhou Junfeng yang kini berusia 10 tahun.

Sebenarnya setelah kelahiran Zhou Junfeng, Liu menjalani prosedur pengobatan untuk mencegahnya mengandung anak kedua.

Namun, sesuai undang-undang, mereka memiliki hak melaporkan kehamilan kedua kepada pemerintah dan membayar denda atas pelanggaran itu. Zhou dan Liu memilih untuk melapor dan membayar denda. Namun, pilihan itu justru berujung pada aborsi paksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com