Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Australia Bentuk Dewan Suku Aborigin

Kompas.com - 26/09/2013, 18:53 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Perdana Menteri baru Australia Tony Abbott, Kamis (26/9/2013) meluncurkan Dewan Penasehat Suku Aborigin untuk mengatasi masalah yang dihadapi penduduk asli negara itu.

Dewan itu akan dipusatkan untuk membuka lapangan kerja dan membentuk sistem kesejahteraan. Abbott berjanji untuk menjadikan masalah yang dihadapi suku Aborigin sebagai prioritas dalam kampanye pemilihan umumnya.

Abbot akan tinggal di kawasan terpencil komunitas suku asli ini paling tidak satu pekan setiap tahun.  Langkah itu akan memungkinkannya melihat langsung tingginya pengangguran, penyalahgunaan minuman beralkohol serta buruknya kesehatan suku Aborigin.

Majelis rendah parlemen Australia Februari lalu meloloskan rancangan undang-undang yang mengakui suku Aborigin.

Pada tahun 2008, PM Kevin Rudd secara resmi meminta maaf kepada penduduk asli karena kebijakan dan undang-undang yang menyebabkan "kesedihan dan penderitaan."

Dalam permintaan maafnya, ia menyebutkan adanya ribuan anak-anak 'generasi yang tercuri' yang secara paksa diambil dari keluarga mereka.

Dewan Suku yang dibentuk PM Abbott akan dipimpin anggota oposisi Partai Buruh, Walter Mundine, yang mengatakan menangani masalah suku asli ini lebih dari sekadar urusan politik.

Wartawan BBC di Sydney, Phil Mercer, mengatakan dewan itu merupakan upaya pemerintah federal untuk meningkatkan kehidupan penduduk pertama Australia itu.

Mercer mengatakan tidak adanya kesempatan yang sama dengan penduduk lain menyebabkan kemiskinan di kalangan suku Aborigin.

Warga Aborigin adalah penduduk pertama yang tinggal di benua Australia dan pulau-pulau di sekitarnya. Mereka diperkirakan bermigrasi dari Afrika ke Asia sekitar 70.000 tahun lalu dan tiba di Australia sekitar 50.000 tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com