Direktur Jenderal Saudi Arabian Airlines, Khalid al-Melhem, mengatakan, kebijakan itu berkaitan dengan tak adanya hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel.
"Jika kami tidak memiliki hubungan diplomatis dengan sebuah negara, maka kami tidak akan mengizinkan warga negara itu memasuki wilayah kerajaan," kata Al-Melhem kepada harian terbitan Saudi, Al-Watan.
"Hubungan diplomatik sangat berpengaruh bagi para penumpang transit, terutama jika penerbangan mengalami penundaan, maka penumpang itu harus memasuki wilayah Saudi. Pada titik ini sangat sulit mengizinkan seorang warga Israel memasuki wilayah Saudi," tambah dia.
Awal pekan lalu, seorang pengacara New York, Bill de Blasio, mengecam maskapai Saudi ini yang melarang seorang warga negara Israel menumpang pesawat milik maskapai tersebut.
Blasio menilai, larangan itu merupakan sebuah praktik "dikriminasi ras". Blasio bahkan mengancam akan melakukan segala upaya agar Saudi Airlines dilarang mendarat di semua bandara AS.
Berdasarkan sejumlah laporan, Blasio kemudian mengirim surat kepada Al-Melhem. Dalam suratnya itu Blasio meminta Al-Melhem mengevaluasi ulang kebijakan maskapai atau bekerja sesuai hukum penerbangan internasional yang tidak mentoleransi diskriminasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.