Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/07/2013, 09:07 WIB
EditorErvan Hardoko

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com — Korban tewas akibat jatuhnya Boeing 777 milik Asiana Air di San Francisco, Sabtu (6/7/2013) siang, sejauh ini dipastikan 2 orang dan lebih dari 130 orang dilarikan ke rumah sakit.

Kepastian jumlah korban tewas ini disampaikan kepala pasukan pemadam kebakaran San Francisco, Joanna Hayes-White.

Joanna menambahkan, sebanyak 69 penumpang belum ditemukan keberadaannya, dan kini petugas masih mencari mereka di tengah kekacauan seusai jatuhnya pesawat tersebut.

Juru bicara Rumah Sakit Umum San Francisco, Rachael Kagan, mengatakan, rumah sakitnya merawat 15 orang dan 10 di antaranya dalam kondisi kritis.

"Sebagian besar dari mereka hanya bisa berbahasa Korea," kata Rachael.

Sementara itu, salah seorang penumpang yang selamat dari musibah itu, Benjamin Levy, kepada stasiun televisi NBC mengatakan bahwa dia merasa pesawat Korea Selatan itu terbang terlalu rendah saat akan mendarat.

"Saya cukup mengenal bandara ini sehingga saya menyadari bahwa pilot membawa pesawatnya agak terlalu rendah, terlalu cepat, dan entah bagaimana, pesawat itu tidak bisa menginjak landasan tepat waktu sehingga pilot berusaha menerbangkannya lagi," kata Levy lewat telepon.

"Namun, upayanya terlambat, dan kami menghantam landasan dengan cukup keras. Setelah itu pesawat mencoba terbang lagi dan kembali terhempas dengan keras," kata Levy.

Levy menambahkan, dia dan beberapa penumpang lain membuka pintu darurat dan memerintahkan penumpang untuk segera keluar dari kabin pesawat.

"Saat kami berhasil keluar, kami melihat asap mengepul. Tak ada api saat itu. Api timbul setelah kemunculan asap," ujar Levy.

Sementara itu, manajemen Asiana Airlines mengatakan, pesawat dengan nomor penerbangan 214 itu membawa 291 penumpang dan 16 awak, bukan 292 penumpang seperti diberitakan sebelumnya.

Dari ke-291 penumpang itu, 141 orang warga negara China, 77 warga Korea Selatan, dan 61 orang warga Amerika Serikat.

Saat ini pihak Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) AS sedang melakukan penyelidikan terkait musibah ini. Untuk sementara, bandara San Francisco ditutup dan semua penerbangan dialihkan ke bandara-bandara lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Sumber Reuters
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    Rekomendasi untuk anda
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke