Salin Artikel

Austria dan Perancis Jaga Jarak dengan Italia agar Tak Tertular Virus Corona

Sky News mengabarkan di Italia telah terjadi empat kasus kematian akibat virus corona Covid-19, dalam 48 jam terakhir. Korban terbaru adalah seorang pria berusia 84 tahun di Bergamo.

Selain mengakibatkan kematian, virus corona di Italia juga telah menjangkiti 152 orang di negara pimpinan Giuseppe Conte itu.

Akibatnya, belasan kota di Italia ditutup aksesnya untuk mencegah virus yang berasal dari China ini menyebar ke negara tetangga.

Austria yang berbatasan langsung dengan Italia pun meningkatkan kewaspadaannya sebagai bentuk pencegahan virus corona.

Minggu malam (23/2/2020), pemerintah Austria menolak kedatangan sebuah kereta api dari Italia, setelah otoritas perkeretaapian Italia menginfokan ada dua orang dengan gejala demam di dalam kereta.

"Malam ini sebuah kereta dari Venezia ke Muenchen diberhentikan di perbatasan Austria," ucap Kementerian Dalam Negeri Austria, disadur dari Sky News Senin (24/2/2020).

Beberapa saat kemudian operator kereta api mengonfirmasi ke Sky News bahwa semua rute perjalanan kereta api dari dan ke Italia ditunda, tetapi penundaan hanya berlangsung beberapa jam saja.

Hal tersebut turut menyita atensi Direktur Kesehatan Perancis Jerome Salomon yang mengatakan situasi ini sangat memprihatinkan dan meminta Prancis berjaga-jaga, karena dekatnya jarak ke Italia.

Di radio France Info ia mengungkapkan, "Siapapun yang kembali dari Lombardy atau Veneto dengan gejala-gejala tertentu harus diwaspadai."

Meski begitu, Jerome juga juga mengatakan saat ini belum ada rencana pengawasan di perbatasan negara.

Sementara itu di Italia terutama di bagian utara, semua sekolah dan universitas diliburkan minimal selama seminggu, sedangkan museum-museum dan bioskop-bioskop ditutup.

Virus corona di Italia juga turut berdampak pada dibatalkannya Venice Carnival di dua hari terakhir, serta beberapa pertandingan sepak bola di yang ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Otoritas Negeri "Pizza" menyiratkan rasa frustrasi mereka karena tidak mampu untuk melacak pihak pertama yang menyebarkannya dengan begitu cepat, atau superspreader.

Keberadaan sosok yang juga disebut sebagai "Pasien Nol" tersebut sebenarnya sudah mengemuka sejak pekan lalu.

Kala itu, beredar kabar bahwa orang pertama yang terjangkit virus corona adalah pria berusia 39 tahun yang berasal dari kota Codogno.

Dia disebut terinfeksi dari temannya yang baru saja pulang dari China, di mana dia sempat beraktivitas seperti bermain sepak bola sebelum kondisinya dilaporkan kritis.

"Hingga saat ini, dinas kesehatan masih belum bisa mendeteksi siapa Pasien Nol tersebut," kata Angelo Borrelli, Kepala Badan Perlindungan Sipil di Roma.

https://internasional.kompas.com/read/2020/02/24/18055481/austria-dan-perancis-jaga-jarak-dengan-italia-agar-tak-tertular-virus

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke