Salin Artikel

Tekanan Ekonomi Bikin Para Ibu di China Ogah Punya 2 Anak

Demikian hasil survei yang dirilis pada Hari Ibu pada situs rekruitmen China, Zhaopin.com.

Melansir dari South China Morning Post, dari 8.739 perempuan yang disurvei selama dua pekan, sebanyak 40 persen di antaranya memang berharap memiliki anak.

Namun yang lain menyebut tantangan terbesar menjadi seorang ibu dengan dua anak adalah tekanan ekonomi.

Sebanyak 85 persen dari mereka yang ogah punya dua anak adalah tingginya biaya hidup untuk membesarkan anak.

Padahal, tingkat kelahiran di China menjadi masalah utama pemerintah meski telah mengeluarkan kebijakan dua anak pada 2016.

Sebelumnya selama beberapa dekade, "Negeri Tirai Bambu" memang menerapkan pengetatan aturan satu anak bagi setiap pasangan.

Angka kelahiran di China terus mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir, dari 17,86 juta pada 2016 kemudian menurun menjadi 17,23 juta pada 2017 dan merosot lagi jadi 15,23 pada tahun lalu.

Pakar demografi dari Renmin University, Yang Juhua, mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi perempuan China untuk tetap memiliki satu anak.

"Orang enggan melahirkan karena dua alasan, tidak punya uang untuk membesarkan anak dan tidak ada orang yang bisa menjaga mereka," katanya.

Tekanan ekonomi untuk membesarkan anak tidak hanya persoalan biaya hidup, tapi juga biaya kursus dan sekolah di sekolah swasta elite.

"Orangtua harus mengirim anak mereka untuk belajar banyak hal agar dapat unggul dari teman mereka karena persaingan yang sengit," ujar Yang.

Dia juga menyebutkan, banyak keluarga yang tidak bisa menemukan kerabat atau orang terpercaya untuk menjaga anak-anak mereka ketika mereka berkerja.

"Kakek nenk terlalu tua atau tak cukup tua untuk melakukan hal tersebut," tuturnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/12/20590091/tekanan-ekonomi-bikin-para-ibu-di-china-ogah-punya-2-anak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke