Salin Artikel

Sempat Lontarkan Kalimat "Kembali ke Sekolah", Trump Puji Intelijen AS

Dalam kicauannya di Twitter, Trump menuturkan telah menggelar pertemuan dengan petinggi intelijen di Ruang Oval Gedung Putih.

Dilansir AFP Jumat (1/2/2019), dalam pertemuan itu hadir Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Gina Haspel, dan Direktur Intelijen Nasional Daniel Coats.

Trump mengatakan di Twitter, para petinggi intelijennya berujar bahwa pernyataan mereka dalam Rapat Dengar Pendapat Senat telah ditafsirkan keliru oleh media.

"Dalam pertemuan ini, kami sama-sama bersepakat tentang isu di Iran, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), serta Korea Utara (Korut)," ujar Trump.

Kepada CNN, Trump menegaskan kembali bahwa pernyataan keduanya sudah dikutip keluar dari konteks. "Itu adalah perbuatan media palsu," katanya.

Presiden 72 tahun itu tidak menjabarkan bagian mana dari kalimat Coats serta Haspel yang ditafsirkan keliru oleh media.

Adapun CNN memberitakan rapat dengar pendapat mereka disiarkan secara langsung, dan seluruh laporan penilaian mereka dirilis kepada publik.

Sebelumnya, Trump mengeluarkan kecaman dengan menyebut intelijen AS naif terkait laporan mereka tentang perkembangan Iran dan Korut.

Dalam pandangan Trump, komunitas intelijen AS bertindak pasif karena mengindahkan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh Iran.

Dia mengungkapkan ketika sudah menjadi presiden, Iran sudah membuat masalah baik di kawasan Timur Tengah maupun di negara lain.

Trump mengklaim, sejak dia memutuskan keluar dari perjanjian nuklir 2015 pada Mei 2018, Teheran sudah menunjukkan sikap "berbeda".

Namun, dia memperingatkan, Iran masih menyimpan potensi bahaya dan konflik. Sebab, mereka masih melakukan uji coba roket pada pekan lalu.

"Ekonomi yang sedang tersendat membuat langkah mereka tertunda. Berhati-hatilah terhadap Iran. Mungkin intelijen harus kembali ke sekolah!" ujarnya.

Awal Kamis (31/1/2019), Trump menyatakan dia tidak sepakat dengan perkataan pejabat senior intelijen "dalam beberapa hal".

"Saya pikir saya yang benar. Waktu bakal membuktikannya. Saya menghormati orang, namun tidak selalu sepakat dengan mereka," kata Trump.

Komentar Trump mendapat reaksi dari Senator Partai Republik John Thune yang menuturkan mereka harus percaya dengan penilaian intelijen.

Sementara Ketua Komite Intelijen Senat Richard Burr tidak menyiratkan secara langsung bahwa dia mengkritik presiden ke-45 AS itu.

"Namun, saya mempunyai keyakinan sempurna akan penilaian komunitas intelijen kami," terang politisi dari Carolina Utara tersebut.

Dalam laporan bertajuk "Penilaian Ancaman Dunia" Coats membeberkan kecil kemungkinan Korut bakal menyerahkan senjata nuklirnya.

Adapun Haspel menerangkan bahwa meski masih menyimpan ancaman bagi kepentingan AS, Iran masih mematuhi perjanjian nuklir 2015.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/01/14563701/sempat-lontarkan-kalimat-kembali-ke-sekolah-trump-puji-intelijen-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke