Salin Artikel

Pemerintah New Delhi Ingin Satukan Orang Jompo dan Sapi Terlantar dalam Rumah Khusus

Disampaikan Menteri Pembangunan New Delhi, Gopal Rai, pihaknya akan meluncurkan program di mana warga senior akan tinggal dan hidup berdampingan bersama sapi yang ditelantarkan pemiliknya dalam satu fasilitas percontohan.

"Saat sapi mulai kurus kering, orang-orang menelantarkannya dan sapi itu akan berakhir di sebuah gaushala (tempat penampungan sapi)."

"Demikian juga orang-orang tua yang kemudian akan dikirim ke rumah-rumah jompo. Hal itu bahkan dilakukan oleh keluarga kaya," kata Rai dikutip media setempat, Rabu (9/1/2019).

"Untuk itu pemerintah akan membangun fasilitas di mana sapi dan para warga senior akan hidup berdampingan, saling menjaga satu sama lain," ujarnya, menambahkan fasilitas percontohan akan direncanakan dibangun di barat daya New Delhi.

Langkah peningkatkan kesejahteraan hewan lainnya juga akan dilakukan pemerintah kota dengan membuka hostel khusus bagi sapi dengan biaya murah.

Hal tersebut untuk mengurangi jumlah sapi-sapi yang dibiarkan berkeliaran di jalanan dan memakan sampah oleh pemiliknya, sehingga menghambat lalu lintas.

Selain itu, pemerintah akan melakukan langkah-langkah pengendalian jumlah monyet, sterilisasi anjing liar, dan memasang chip elektronik untuk sapi dan hewan peliharaan.

Sejak kemenangan partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata Party (BJP) pada 2014, sapi-sapi yang dianggap suci umat Hindu telah semakin menempati tempat terhormat.

Namun setiap bulan, sekitar 600 ekor sapi telah ditangkap di Delhi dan dipindahkan ke lima tempat penampungan sapi.

Sebuah sensus ternak tahun 2012 menemukan ada lebih dari 5 juta sapi liar di seluruh India, dengan 12.000 di antaranya berada di Delhi. Demikian dilansir AFP.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/10/17103441/pemerintah-new-delhi-ingin-satukan-orang-jompo-dan-sapi-terlantar-dalam

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke