Salin Artikel

Perawat Pembunuh 200 Pasien Mulai Disidangkan di Jerman

Peristiwa ini akan menjadi sidang kasus pembunuhan berantai terbesar di Jerman sejak Perang Dunia II berakhir.

Hoegel (41), sudah mendekam hampir satu dekade di penjara akibat kematian pasien, dituduh secara sengaja memberikan obat secara overdosis kepada para pasien.

Sidang yang akan digelar di kota Oldenburg, wilayah utara Jerman ini direncanakan berakhi pada Mei tahun depan.

Sidang pertama ini akan lebih fokus pada pemaparan kasus menggemparkan ini yang akan diberikan jaksa penuntut.

Sedangkan Hoegel yang sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup telah mengakui  melakukan sederet pembunuhan itu.

Penyidik mengatakan, Hoegel setidaknya bertanggung jawab atas kematian 36 orang pasien di sebuah rumah sakit di Oldenburg tempatnya bekerja.

Sedangkan 64 orang lainnya meninggal dunia di sebuah klinik dekat kota Delmenhorst antara 2000-2005.

"Saya harap pengadilan menyatakan dia bersalah untuk setiap dakwaan sehingga keluarga korban bisa merasa tenang," ujar Petra Klein, pengurus kelompok advokasi korban Weisser Ring.

Sebanyak 126 orang kerabat korban menjadi penggugat diprediksi akan memenuhi ruang sidang di Oldenburg ditambah sekitar 80-an jurnalis.

Di sisi lain, lebih dari 130 jenazah yang meninggal di bawah perawatan Hoegel sudah digali dari makam mereka untuk keperluan penyidikan.

Hoegel tertangkap pada 2005 saat sedang menyuntikkan obat di luar resep untuk seorang pasien di Delmenhorst.

Pada 2008, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara tujuh tahun untuk Hoegel dalam kasus percobaan pembuuhan.

Pengadilan kedua digelar pada 2014-2015 atas desakan keluarga korban yang merasa tidak puas.

Akhirnya dia dinyatakan terbukti membunuh dan melakuan percobaan pembunuhan lima korban lainnya dan dijatuhi hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Saat itulah, Hoegel kemudian mengaku kepada psikiaternya bahwa dia telah membunuh 30 orang lagi di Delmenhorst.

Pengakuan itu membuat penyidik melakukan pemeriksaan ulang terhadap sejumlah kasus kematian mencurigakan di Oldenburg.

Para penyidik kemudian menyimpulkan angka terakhir korban Hoegel adalah 200 orang tetapi mereka khawatir jumlahnya lebih banyak lagi karena banyak jenazah yang dikremasi.

Dalam melakukan aksinya, Hoegel nampaknya selalu melakukan hal yang sana.

Pertamadia  menyuntikkan obat yang mengakibatkan serangan jantung, disusul kemudian dengan upaya resusitasi.

Jaksa mengatakan, perilaku Hoegel ini disebabkan keinginan untuk menunjukkan kemampuannya menyelamatkan nyawa manusia. Penyebab lain perbuatan Hoegel ini, lanjut jaksa, adalah kebosanan.

Menurut seorang ahli kejiwaan yang mengevaluasi Hoegel mengatakan, membunuh korban bukan  tujuan utama pria itu.

Saat berhasil menyelamatkan nyawa manusia, Hoegel merasa puas, tetapi perasaan itu hanya bertahan beberapa hari sehingga dia harus melakukannya agi.

"Bagi dia,  membunuh sudah bagai obat," kata jaksa penuntut.


https://internasional.kompas.com/read/2018/10/30/14331651/perawat-pembunuh-200-pasien-mulai-disidangkan-di-jerman

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke