Salin Artikel

Salah Kabarkan Bahaya Tsunami, Pejabat Pakistan "Dibully" di Medsos

Peringatan ini awalnya membuat warga di kota pelabuhan itu panik sebelum akhirnya disadari hal tersebut ternyata sebuah kesalahan.

Seorng pejabat yang bekerja di sebuah perusahaan daerah (DMC) membuat peryataan bahwa peringatan tsunami itu adalah akibat dari "salah ketik" seperti diabarkan harian The Express Tribune.

Laporan tersebut ternyata merupakan buntut dari peryataan pers tentang latihan menghadapi tsunami yang diterbitkan Departemen Meteorologi Pakistan (PMD) dan Pusat Pemantauan Seismik Nasional (NSMC).

Kedua lembaga itu mengundang sejumlah organisasi pemerintah bersama 20 negara di sekitar Samudera Hindia untuk berpartisipasi dalam latihan ini.

Namun, pernyataan ini disalahartikan pejabat DMC yang segera menerbitkan peringatan terkait datangnya hujan deras hingga tsunami di sebagian besar wilayah provinsi Sindh termasuk Karachi.

Terungkapnya fakta bahwa kabar tsunami itu merupakan kesalahan ternyata malah disambut dengan olok-olok netizen.

"Ternyata peringatan tsunami di Karachi salah dan kantor meteorologi menyebutnya sebagai kesalahan ketik," kata pemilik akun Twitter @Millenial_Rule.

"Peringatan tsunami yang dikeluarkan Distrik Timur Karachi. Apa kalian tahu arti dari tsunami?" ujar netizen bernama Ali Arqam.

"Sungguh lucu sebuah negara yang tidak tahu caranya menghadapi hujan, mengaku memiliki akses terhadap layanan peringatan tsunami," ujar @norbalm.

"Jika Karachi benar-benar terkena tsunami, satu-satunya cara untuk selamat adalah terbang dari sini," masih kata @norbalm.

Menurut stasiun televisi ARY News, Pakistan ikut serta dalam latihan penanggulangan bahaya tsunami pada 4-5 September lalu.

Dan, Pakistan sudah pernah berpartisipasi dalam latihan serupa pada 2009, 2011, 2014, dan 2016.


https://internasional.kompas.com/read/2018/09/07/10513061/salah-kabarkan-bahaya-tsunami-pejabat-pakistan-dibully-di-medsos

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke