Salin Artikel

Tangis Iringi Pertemuan Ibu dengan Putranya yang Terpisah 68 Tahun

Rasa haru tak bisa ditutupi Lee. Sebab, untuk pertama kalinya selama 68 tahun, dia bertemu dengan sang putra, Ri Sang Chol.

Keduanya terpisah ketika Ri berusia empat tahun akibat Perang Korea 1950-1953. Ri berada di Korut, sementara Lee di Korea Selatan (Korsel).

Senin (20/8/2018), mereka bertemu di mana Lee kini berusia 92 tahun, sedangkan sang putra sudah berumur 71 tahun.

Lee satu dari 89 keluarga Korsel yang terpilih dalam reuni yang berlangsung hingga Rabu (22/8/2018) tersebut. Reuni juga diikuti 83 keluarga dari Korut.

Reuni itu bagian dari Deklarasi Panmunjom yang dibuat Presiden Korsel Moon Jae-in, dan Pemimpin Korut Kim Jong Un pada 27 April.

"Saya tidak pernah bermimpi bahwa hari ini bakal datang," isak Lee seperti dilansir AFP via BBC Senin (20/8/2018).

Dilansir CNN sebelum berangkat, Lee mengaku dia datang ke Korut tanpa tahu apakah anaknya masih hidup atau tidak. "Saya hanya berdoa dia selalu sehat," katanya.

Setelah mereka saling meluapkan tangis, Ri menunjukkan foto suami Lee, yang tinggal bersama Ri sejak mereka terpisah dalam perang.

"Ini adalah foto Ayah, Bu," kata Ri kepada ibunya yang saat itu membawa dua putrinya bersamanya. Dua putrinya ikut dengan Lee ke Korsel.

Selain Lee dan Ri, terdapat kakak beradik Kim Gyong Sil (72) dan Kim Gyong Yong (71) yang mengenakan pakaian tradisional.

Mereka menyambut ibu mereka, Han Shin-ja yang telah berumur 99 tahun, dan datang dari Korsel untuk bertemu dua putrinya.

Cho Hye-do (86) dan adiknya, Cho Do-jae (75), kembali bertemu dengan sang kakak, Cho Sun Do, yang tinggal di Korut dan kini berumur 89 tahun.

"Saya masih ingat betapa cantiknya engkau," puji Cho Hye-do kepada sang kakak. "Akhirnya, setelah sekian lama kita kembali bertemu," timpal kakaknya.

Reuni yang dimulai Senin itu kebanyakan diikuti peserta yang berusia 70 dan 80 tahun, dengan yang tertua berusia 101 tahun.

Presiden Palang Merah Korsel, Park Kyung-seo, menyatakan kebanggaan bisa memfasilitasi reuni sekaligus kekecewaannya.

"Saya kecewa karena masih banyak keluarga yang belum mempunyai kesempatan bertemu dengan kerabat mereka," kata Park.

Total, ada 57.000 keluarga yang mendaftar ikut reuni. Park menegaskan bakal mencari solusi bersama Korut untuk menggelar lebih banyak reuni.

Senada dengan Park, Presiden Moon juga berkeinginan agar reuni lebih sering diadakan mengingat dia juga anak dari keluarga pengungsi yang berasal dari kawasan utara.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/21/09322951/tangis-iringi-pertemuan-ibu-dengan-putranya-yang-terpisah-68-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke