Salin Artikel

Anggaran Minim, Kemampuan Tempur Militer Jerman Menurun

Seorang mantan anggota parlemen Jerman menilai, pengurangan persenjataan dan peralatan membuat kemampuan negeri itu memenuhi komitmen untuk NATO diragukan.

"Militer Jerman tidak diperlengkapi untuk memenuhi tugas dan kewajibannya," kata Hans-Peter Bartels, yang ditunjuk parlemen Jerman untuk mewakili kepentingan militer.

Dia memperingatkan, kesiapan militer Jerman untuk melakukan operasi tempur amat rendah dan kemampuan negeri itu bertugas di garis depan NATO tahun depan dipertanyakan.

Laporan tahunan yang disampaikan Bartels menunjukkan, hanya 95 dari 244 tank Leopard yang layak dioperasikan karena buruknya perawatan.

Hingga akhir tahun lalu, masih menurut laporan Bartels, tak satu pun dari enam kapal selam AL Jerman bisa dioperasikan.

Sementara dari 15 kapal fregat yang dimiliki AL Jerman, hanya sembilan yang masih layak beroperasi.

Di sektor pertahanan udara, tak satu pun dari pesawat angkut A400M milik AU Jerman atau Luftwaffe layak terbang.

Karena itu, militer Jerman harus menyewa pesawat untuk memulangkan para prajurit yang bertugas di berbagai front.

Dari sisi sumber daya manusia, militer Jerman juga mengalami kemunduran. Sebanyak 21.000 posisi perwira saat ini kosong.

Padahal, tahun depan Jerman seharusnya mengambil alih kepemimpinan pasukan komando gugus tugas (VJTF) yang bertugas menangkal agresi Rusia terhadap Eropa.

Akibat berbagai masalah ini, Bertels mempertanyakan kesiapan Jerman untuk mengambil alih tugas mahaberat tersebut.

Bertels memaparkan, batalion tank Jerman yang harus mengambil alih komando gugus tugas hanya memiliki sembilan unit tank yang layak beroperasi.

Selain itu, hanya enam dari 30 batalyon logistik Jerman yang memiliki peralatan lengkap dan hanya 30 persen perlengkapan militer yang bisa dioperasikan.

Laporan Bertels itu muncul sehari setelah sebuah informasi soal militer Jerman yang tak memiliki perlengkapan musim dingin yang layak bocor ke publik.

Lewat laporan itu, Bertels menuding menurunnya kesiapan tempur militer Jerman itu adalah akibat pemangkasan anggaran pertahanan yang dilakukan pemerintahan Kanselir Angela Merkel.

Bertels menambahkan, anggaran pertahanan sebesar 38,5 miliar euro atau sekitar Rp 645 triliun itu terlalu rendah bagi negara sekelas Jerman.

Laporan Bertels ini juga dianggap sebagai serangan langsung terhadap Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen yang dikabarkan tak disukai para tentara.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/21/18055591/anggaran-minim-kemampuan-tempur-militer-jerman-menurun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke