Salin Artikel

Trump Tawarkan Kewarganegaraan kepada 1,8 Juta Imigran Ilegal, tapi...

Proposal tersebut adalah tawaran pemberian kewarganegaraan kepada sekitar 1,8 juta imigran ilegal dalam periode 10-12 tahun ke depan.

Proposal tersebut termasuk mereka yang masuk ke dalam program Penangguhan Tindakan bagi Imigran Anak-anak (DACA).

DACA menjadi isu utama mengapa pembahasan anggaran menjadi alot dan membuat AS mengalami penghentian pelayanan (shutdown), Sabtu (20/1/2018).

Trump mengatakan, dia tengah mempertimbangkan untuk melunak tidak hanya kepada program DACA, tetapi juga imigran yang tidak mempunyai dokumen resmi lainnya.

"Saya akan mewujudkannya dengan beberapa catatan," ujar Trump dilansir Associated Press via ABC7Chicago, Rabu (24/1/2018).

Sebagai gantinya, Kongres harus bersedia mengesahkan anggaran pembangunan tembok perbatasan antara AS dan Meksiko.

Trump dilaporkan tengah mengajukan anggaran pembangunan sebesar 25 miliar dollar AS atau sekitar Rp 332,7 triliun.

Anggota Senat asal Partai Republik, Tom Cotton, menyambut baik rencana presiden ke-45 AS tersebut.

"Presiden sangat murah hati, manusiawi, tetapi juga bertanggung jawab," ujar Cotton dikutip dari BBC, Jumat (26/1/2018).

Namun, anggota Senat dari kubu Demokrat meradang dengan rancangan program imigrasi tersebut.

Dick Durbin mengatakan, Trump sengaja menyandera Dreamers, sebutan untuk imigran anak-anak, agar kepentingannya berhasil.

"Miliaran pajak AS seharusnya tidak usah dihamburkan untuk tembok yang tidak efektif," ujar Durbin.

Anggota Demokrat lainnya, Bob Menendez, menuduh proposal tersebut hanyalah langkah kompromi kelompok sayap kanan.

"Rencana Gedung Putih hanyalah bentuk supremasi kulit putih," demikian pernyataan organisasi imigran muda, United We Dream.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/26/12232211/trump-tawarkan-kewarganegaraan-kepada-18-juta-imigran-ilegal-tapi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke