Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Rusia Dirikan "Pusat Implementasi Bersama" Serang ISIS dan Al Qaeda di Suriah

Kompas.com - 11/09/2016, 10:19 WIB

GENEVA, KOMPAS.com — Gencatan antara pasukan Suriah dan oposisi moderat yang dimulai pada Senin (12/9/2016) diharapkan akan membawa perdamaian sejati di negara itu.

Untuk mendukung terwujudnya gencatan senjata, AS dan Rusia pun sepakat untuk mendirikan "Pusat Implementasi Bersama" atau Joint Implementation Center (JIC).

Kesepakatan itu tercapai dalam perundingan yang maraton antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov pada Jumat (7/9/2016) di Geneva, Swiss.

Perang saudara yang telah berkecamuk selama lebih dari lima tahun dan menewaskan lebih dari 290.000 orang dengan lebih dari 11 juta orang mengungsi diharapkan segera berakhir.

AS dan Rusia berada dalam posisi berseberangan dalam perang saudara di Suriah.

AS mendukung oposisi moderat dalam memerangi pasukan Pemerintah Suriah dan militan seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sayap Al Qaeda di Suriah, yakni Front (Jabhat) Fateh al-Sham.

Sementara itu, Rusia mendukung pasukan Pemerintah Suriah yang tidak saja berperang melawan ISIS dan Front Fateh al-Sham, tetapi juga memerangi oposisi moderat.

Kelompok radikal dan oposisi moderat oleh rezim Presiden Bashar al-Assad dikategorikan sebagai musuh atau pemberontak.

Hasil kesepakatan di Geneva, Jumat (7/9/2016), antara Kerry dan Lavrov, penghentian permusuhan harus segera dilakukan sejak matahari terbenam pada Senin (12/9/2016).

Rusia dan AS akan mendirikan JIC untuk memerangi kelompok-kelompok jihad.

AFP/Getty Militer Suriah mengepung Deraya dan membombardir kota itu sejak 2012. Pada Agustus 2016, setelah kesepakatan damai antara pasukan pemerintah dan oposisi, warga sipil dan oposisi pun boleh meninggalkan kota itu.
Lavrov mengatakan, JIC akan memungkinkan pasukan Rusia dan AS untuk memisahkan teroris dari oposisi moderat.

AS dan Rusia juga telah bersepakat tentang di daerah mana akan dilakukan serangan terkoordinasi terhadap kelompok militan.

"Di daerah-daerah itu, dalam perjanjian netral yang disepakati oleh Pemerintah Suriah juga, hanya angkatan udara Rusia dan AS yang akan berfungsi," katanya Lavrov kepada BBC.

Menurut Lavrov, "AU Suriah akan berfungsi di daerah lain, di luar daerah yang telah dipilih untuk kerja sama militer Rusia-AS."

Lavrov dan Kerry menekankan bahwa rencana skema tersebut bisa membuka jalan bagi suatu transisi politik.

Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, menyambut kesepakatan itu. Ia juga mengatakan, PBB akan mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com