Beberapa jam sebelum bertolak ke Washington, Netanyahu mengatakan kepada kabinetnya bahwa pertemuan dengan Obama juga akan membahas isu-isu di kawasan konflik itu, termasuk tentang Suriah dan ketegangan baru Israel-Palestina.
Berdasarkan perjanjian saat ini, menurut kantor berita Reuters, Israel mendapat lebih dari 3 miliar dollar AS per tahun dari Amerika, dan sekarang meminta 5 miliar dollar AS per tahun mulai 2017.
Sejumlah analis mengatakan, Israel meminta uang lebih banyak karena Amerika dan lima negara berpengaruh dunia lainnya membuat kesepakatan nuklir dengan Iran yang bermusuhan dengan Israel.
Netanyahu memicu kemarahan Obama pada Maret lalu karena datang ke Washington tanpa diundang. Netanyahu berkunjung untuk meminta bantuan Kongres Amerika, yang dikuasai Partai Republik, untuk memblokir kesepakatan nuklir itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, John Kirby, mengatakan, yang paling ingin dibahas Obama adalah bagaimana Netanyahu bisa memajukan proses perdamaian dengan Palestina jika menolak untuk berunding dan menolak membuktikan komitmennya akan solusi dua negara.
Pemerintahan Obama secara terbuka telah menunjukkan rasa frustrasi terhadap Israel yang dianggap menghambat proses solusi dua negara tersebut.
Selama di Washington, Netanyahu mungkin juga harus menjelaskan kepada Obama tentang penunjukan Ran Baratz sebagai Kepala Direktorat Diplomasi Publik Israel. Baratz, lewat Facebook, pernah menyebut Obama anti-Yahudi dan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry berkapasitas mental seperti anak usia 12 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.