Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Konsulat AS di Istanbul Diserang

Kompas.com - 10/08/2015, 17:52 WIB

ANKARA, KOMPAS.com — Dua serangan senjata api terjadi di luar gedung konsulat AS di Istanbul, Turki, Senin (10/8/2015). Serangan itu terjadi setelah sebuah bom meledak di sebuah kantor polisi di kota yang sama dan menewaskan sedikitnya tiga orang.

Kantor berita Cihan mengabarkan, para pelaku penyerangan kantor konsulat AS di distrik Sariyer itu terdiri atas seorang pria dan wanita. Stasiun televisi NTV beberapa jam kemudian mengabarkan, kepolisian Turki sudah menangkap tersangka wanita.

Sebelum serangan di konsulat AS itu, sebuah kantor polisi di distrik Sultanbeyli, Istanbul, diserang bom. Akibatnya, bangunan berlantai tiga itu dimakan api dan ambruk. Demikian kabar dari kantor berita Anadolu.

Ledakan bom itu juga menghancurkan sejumlah bangunan di sekitar kantor polisi tersebut dan sekitar 20 mobil yang diparkir di sekitar lokasi serangan.

Sejauh ini tak ada kelompok yang mengaku menjadi dalang kedua serangan tersebut yang muncul pada saat kekerasan antara aparat keamanan Turki dan milisi pemberontak Kurdi PKK tengah memanas.

Serangan ini juga muncul pada saat Turki mulai berperan aktif dalam perang melawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Bulan lalu, Turki menggelar serangan udara terhadap ISIS di wilayah utara Suriah dan setuju untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS.

Langkah Turki ini menyusul serangan bom bunuh diri yang menewaskan 32 orang di kota perbatasan Suruc. Tak lama kemudian, pasukan Turki mendapatkan serangan dari seberang perbatasan yang menewaskan seorang prajurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com