Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Penumpang MH370 Asal China Tuntut Dibawa ke Reunion

Kompas.com - 07/08/2015, 14:09 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Sejumlah anggota keluarga penumpang asal China di pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang menuntut untuk dibawa ke Pulau La Reunion di Samudra Hindia. Di pulau tersebut, telah ditemukan sebuah kepingan bagian sayap pesawat yang oleh Pemerintah Malaysia dinyatakan sebagai puing dari pesawat yang hilang tersebut.

Kebanyakan penumpang pesawat itu adalah warga China.

Sekitar 30 anggota keluarga berkumpul di luar sebuah gedung perkantoran di dekat bandara utama Beijing, Jumat (7/8/2015), dengan harapan dapat bertemu pejabat Malaysia. Namun, tidak ada pejabat Malaysia yang menemui mereka.

"Tuntutan kami adalah pergi ke Pulau Reunion dan kami mencari sendiri," kata Hu Xiufang, yang tiga anggota keluarganya, termasuk putranya, ada di pesawat itu. "Semua keluarga ingin pergi ke sana," katanya. "Malaysia merupakan negara yang bertanggung jawab dan mereka harus mendapatkan dokumen yang relevan."

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Kamis dini hari, mengatakan bahwa puing yang ditemukan di pulau milik Perancis itu berasal dari pesawat yang hilang tersebut, meskipun para peneliti Perancis masih berhati-hati, dengan hanya mengatakan bahwa ada "kemungkinan sangat tinggi" puing itu berasal dari Boeing 777 tersebut.

Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan, semakin banyak obyek, yaitu bantal kursi pesawat dan jendela, ditemukan di Reunion, tetapi kaitan obyek-obyek itu dengan MH370 "harus diverifikasi otoritas Perancis".

Namun, sebuah sumber pengadilan Perancis mengatakan, para penyidik belum menerima obyek-obyek baru tersebut.

Lu Zhanzhong mengatakan, pergi ke pulau itu merupakan satu-satunya cara untuk memastikan apa yang terjadi. "Kami ingin pergi ke pulau itu dan melihat kebenaran," katanya. "Saya ingin melihat apakah bagasi putra saya ada di sana."

Zhang Jianyi, yang putri dan cucunya ada di pesawat itu, menambahkan, "Kami semua akan pergi ke sana bersama-sama. Hal itu sesuai dengan perjanjian internasional. Malaysia merupakan negara yang berkewajiban mengatur hal itu."

Penerbangan Malaysia Airlines itu, dengan 239 orang di dalamnya, termasuk 153 warga China, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Maret tahun lalu. Pihak berwenang mengatakan pesawat jatuh di Samudra Hindia selatan.

Banyak keluarga penumpang asal China di pesawat itu telah secara konsisten mempertanyakan laporan resmi dan menyatakan keyakinan bahwa anggota keluarga mereka masih hidup, mungkin ditahan di lokasi yang tidak diketahui, walau banyak bukti yang menunjukkan terjadinya kecelakaan fatal.

Sejumlah anggota keluarga, termasuk Zhang, mengenakan t-shirt putih bertuliskan "Kami mendoakan kepulangan MH370 dengan selamat".

Sejumlah anggota keluarga itu juga menyatakan rasa frustrasi mereka terhadap pejabat Malaysia. "Pemerintah Malaysia telah menolak untuk mengirim orang untuk menemui kami," kata Jiang Hui, yang ibunya ada di penerbangan itu. "Saya tidak tahu apa yang Pemerintah Malaysia takutkan, atau apa yang sedang coba ditutup-tutupi," kata dia.

Kompas TV PM Najib Pastikan Penemuan Puing MH370
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com