Kolonel Steven Warren, juru bicara Pentagon, menyampaikan hal ini setelah salah seorang perwira tinggi Irak sempat menyerukan agar koalisi internasional menggelar serangan udara untuk membantu ofensif Irak di Tikrit.
Serangan besar-besaran Irak untuk merebut kembali kota Tikrit digelar pada 2 Maret lalu, dan kini pasukan Irak terhambat di batas kota karena bom-bom rakitan dan para penembak jitu ISIS.
"Saya tidak mengetahui adanya permintaan lewat jalur-jalur resmi kepada kami untuk berpartisipasi dalam operasi militer di sekitar Tikrit," ujar Kolonel Warren.
Sejumlah laporan memang menyebut sejumlah unit pasukan Irak berhasil memasuki kota Tikrit, namun Warren mengatakan secara umum ofensif pasukan Irak baru mencapai pinggiran kota.
"Mereka (pasukan Irak) memang mengepung Tikrit. Saya yakin di beberapa titik mereka bisa masuk ke dalam kota. Namun, sebagian besar pasukan masih berada di pinggiran kota Tikrit," kata Warren sambil mengatakan pertempuran di sekitar Tikrit berlangsung "statis".
Operasi militer untuk merebut kembali Tikrit yang terletak 160 kilometer sebelah utara kota Baghdad itu melibatkan 30.000 personel militer, polisi, milisi Syiah dan milisi suku-suku Sunni.
Kota tempat lahir Saddam Hussein itu dikuasai ISIS pada Juni 2014 saat kelompok itu melakukan serangan kilat untuk menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.