Serangan bersenjata itu terjadi di museum Bardo di dekat gedung parlemen di ibukota Tunis, Rabu (18/3/2015).
Dua penyerang dan seorang polisi terbunuh dalam operasi keamanan yang dilakukan sesudahnya.
Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid, mengatakan turis asal Italia, Spanyol, Polandia, dan Jerman termasuk dalam korban yang tewas.
Saat serangan terjadi, anggota parlemen sedang membahas undang-undang antiteroris, dan langsung dievakuasi.
Namun setelah operasi keamanan berlangsung, pada malam harinya para politisi kembali ke parlemen sebagai bentuk perlawanan dan persatuan nasional.
Presiden Beji Caid Essebsi menegaskan bahwa Tunisia kini dalam keadaan perang dengan teroris, dan keamanan ditingkatkan di kawasan-kawasan wisata.
''Kelompok minoritas yang buas ini tidak akan membuat kita takut dan perang melawan mereka akan berlanjut sampai mereka dibasmi," tuturnya.
Perekonomian Tunisia amat tergantung pada pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.