Bathily, seorang "Muslim yang taat," mengatakan bahwa dia masuk ke freezer bersama sejumlah orang, lalu mematikan freezer itu serta lampu. Dia kemudian mengatakan kepada orang-orang itu untuk tetap tenang. Demikian lapor BFMTV.
"Saya yang akan keluar," kata Bathily kepada orang-orang itu sebagaimana dilaporkan. "Saya naik lift dan pergi ke lantai atas."
Bahthily keluar dari sebuah lift barang dan berlari keluar. Pria itu, yang berasal dari Mali, ditangkap polisi, tetapi kemudian membantu mereka dengan menggambarkan lokasi freezer itu.
"Ketika (para sandera) keluar, mereka berterima kasih kepada saya," kata Bathily kepada BFMTV.
Jumlah pasti sandera yang bersembunyi di freezer itu tidak diketahui, lapor harian Perancis, L'Express. Namun, Daily Mail, akhir pekan lalu menyebut angka 30 orang.
Coulibaly tewas dalam baku tembak dengan polisi. Pihak berwenang mengatakan, Coulibaly menewaskan empat sandera Yahudi dalam tragedi itu.
Rudi Hadad, yang termasuk di antara mereka yang berada di dalam freezer, mengatakan bahwa beberapa orang kembali ke lantai atas saat kejadian itu.
Pujian untuk Bathily disampaikan melalui Facebook. Gwadelle Edom mengatakan, "Lass, saya kehabisan kata-kata untuk mengekspresikan pujian saya kepada kamu. Kamu menempatkan nyawamu dalam bahaya demi menyelamatkan orang lain. Tuhan melihat semua itu, dan rahmat-Nya akan ganjaran. Anda diberkati di mata manusia."
Koran Perancis L'Express menerbitkan laporan berjudul, "Lassana Bathily, 'musulman malien,' héros de la prise d'otages de Vincennes (Lassana Bathily, seorang Muslim asal Mali, pahlawan saat penyanderaan di Vincennes)."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.