Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos "Voting" Parlemen, Inggris Gabung AS Serang ISIS

Kompas.com - 27/09/2014, 05:11 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

Sumber ,Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Inggris bergabung dalam operasi militer Amerika Serikat untuk menggempur Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak. Keputusan ini merupakan keterlibatan kembali Inggris yang pertama dalam serangan udara, setelah penyerangan kediaman Muammar Khadafi di Libya pada 2011.

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengajukan mosi keikutsertaan militer Inggris dalam operasi militer itu kepada parlemen. Pemungutan suara pada Jumat (26/9/2014) mendapati 481 anggota parlemen menyetujui mosi tersebut.

Cameron bertindak hati-hati dalam memperoleh dukungan tersebut setelah gagal meraih dukungan parlemen terkait aksi militer melawan rezim Bashar al-Assad di Suriah.

"Kami tentu saja menyambut (hasil) voting ini. Kami senang melihat dukungan kuat dari para anggota parlemen untuk militer Inggris bekerja bersama tentara AS," kata Juru Bicara Gedung Putin, Josh Earnest, Jumat.

Voting diadakan setelah beberapa kali debat panjang antara anggota parlemen dan Cameron terkait durasi dan tujuan operasi militer tersebut. Debat ini membangkitkan ingatan tentang peran Inggris dalam serangan AS ke Irak pada 2003 silam, yang mengakibatkan 179 tentara Inggris tewas dalam enam tahun perang tersebut.

Seorang anggota Partai Buruh memilih untuk abstain dalam penentuan mosi ini. "Saya mengerti kasus yang terjadi dan tidak akan mem-voting melawan mosi ini, tapi saya juga tidak bisa melawan hati nurani dengan mendukung mosi ini," tulis Rushanara Ali, anggota tersebut.

Ali, anggota parlemen dari Partai Buruh, tidak yakin serangan militer tersebut efektif untuk menangkap teroris dan tak mengganggu penduduk yang tak bersalah. "Terlalu banyak kesalahan yang dibuat selama satu dekade terakhir ini dan sebelumnya. Banyak orang di daerah konflik harus membayar harga mahal untuk aksi salah paham Inggris dan negara lain."

Enam jet tempur Tornado milik Inggris yang berbasis di Syprus telah siap memulai serangan militer dalam beberapa hari ke depan atau bahkan dalam hitungan jam. Inggris menyatakan tidak akan menyerang basis ISIS di Suriah, seperti halnya AS dan sekutu Arab-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com