Polisi menduga sebelum ledakan terjadi bangunan yang menjadi pusat tenaga pengamanan di kampus Universitas Sains dan Teknologi Cotabato, sengaja dibakar.
"Kebakaran itu menarik perhatian, termasuk pemadam kebakaran, guru dan mahasiswa. Merekalah yang menjadi korban ledakan," kata Inspektur Senior Rolly Oranza dari kepolisian Cotabato yang terletak di kawasan Mindanao yang bergolak.
Oranza mengatakan sebanyak 17 orang korban luka kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Polisi menduga ledakan itu berasal dari sebuah bom rakitan namun para ahli bahan peledak sedang menyelidiki lokasi kejadian untuk memastikan penyebab ledakan tersebut.
"Sejauh ini belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan tersebut dan polisi masih mencoba mencari motif peledakan," ujar Oranza.
Universitas ini berlokasi di Arakan, sebuah kawasan pertanian yang tenang di pulau Mindanao. Mayoritas penduduk di kawasan Arakan adalah suku asli setempat.
Pulau Mindanao selama bertahun-tahun menjadi lokasi pemberontakan kelompok minoritas Muslim yang sudah menewaskan sedikitnya 150.000 orang.
Meski kelompok pemberontak Muslim diketahui tak pernah beroperasi di Arakan, namun pernah terjdi baku tembak antara kelompok-kelompok bersenjata yang memperebutkan kendali kekuasaan di wilayah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.