Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Jerman dalam jumpa pers bersama mengatakan langkah tersebut diambil untuk mempercepat proses penghancuran persenjataan kimia Suriah sehingga bisa mempercepat proses perdamaian.
Perusahaan milik pemerintah Jerman, GEKA yang berpusat di kota Munster di wilayah utara negeri itu akan bertanggung jawab atas tugas ini.
"Mereka akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan lingkungan hidup," demikian pernyataan kedua kementerian itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan penghancuran senjata kimia Suriah itu bisa menjadi langkah menentukan dalam mengakhiri konflik di Suriah.
Sedangkan Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyden menambahkan Jerman memiliki teknologi dan pengalaman dalam menghancurkan persenjataan kimia dengan aman.
"Kita harus menggunakan kemampuan yang kita miliki untuk kepentingan komunitas internasional sehingga memberikan kontribusi positif untuk proses perdamaian," ujar Ursula.
Persenjataan kimia Suriah seharusnya sudah dipindahkan dari negeri itu pada 31 Desember lalu. Sesuai rencana yang didukung PBB seluruh 1.290 ton persenjataan kimia Suriah harus sudah dimusnahkan paling lambat pada 30 Juni 2014. Namun, konflik bersenjata yang tak memburuk di Suriah mengakibatkan banyak penundaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.