Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seribu Karyawan Thai Airways Ikut Tolak Beleid Amnesti

Kompas.com - 08/11/2013, 14:48 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Sedikitnya seribu karyawan maskapai penerbangan nasional Thailand, Thai Airways, memilih berunjuk rasa menentang beleid amnesti pemerintah. Menurut warta laman Bangkok Postpada Jumat (8/11/2013), mereka menolak permintaan manajemen perusahaan itu untuk "bekerja sama". Para karyawan itu menghelat demonstrasi di depan kantor perusahaan. Penggerak demo tersebut adalah Thai Airways International Union. Kendati begitu, sejumlah karyawan tersebut bergabung dengan demo besar di Jalan Vibhavadi Rangsit.

Jumlah karyawan Thai Airways sampai kini mencapai 25.000 orang. Sebelumnya, pada 2008, tercatat jumlah karyawan maskapai penerbangan ini mencapai 27.000 orang lebih.

"Kami mengumumkan posisi bergabung dengan jaringan warga melawan peraturan yang memberikan pengampunan kepada mereka yang melakukan korupsi terhadap negara dan rakyat,"kata pernyataan Thai Airways International Union.

AFP PHOTO / POOL / FIRDIA LISNAWATI Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra berjabat tangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat tiba di acara makan malam bersama anggota APEC di Nusa Dua, Bali, 7 Oktober 2013.


Tak cuma itu, para karyawan maskapai penerbangan itu juga mengajak sektor publik dan swasta di Negeri Gajah Putih untuk mereformasi negeri sekaligus memelopori tegaknya hukum dan semangat pemerintahan yang bersih. "Kebanyakan korupsi di negeri ini ada di perusahaan milik pemerintah,"kata pernyataan tersebut.

Beleid amnesti yang menjadi peraturan baru di era pemerintahan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra berisikan pengampunan kepada pihak-pihak dalam hubungannya dengan penggulingan PM Thaksin Shinawatra pada 2006. Thaksin adalah kakak kandung Yingluck.

Sementara, kelompok penentang peraturan itu mengatakan kalau undang-undang amnesti memberi peluang kepada Thaksin pulang kembali ke Thailand dari pengasingan di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com