Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas akibat Serangan di Mal Kenya Jadi 30 Orang

Kompas.com - 22/09/2013, 01:04 WIB
NAIROBI, KOMPAS.com — Korban tewas akibat serbuan sekelompok orang bersenjata berat ke sebuah mal mewah di Nairobi, Kenya, bertambah menjadi 30 orang dan 60 orang lainnya terkejut.

"Saya bisa memastikan bahwa jumlah korban tewas saat ini adalah 30 orang dan lebih dari 60 orang dirawat di rumah sakit," kata Ketua Palang Merah Internasional Kenya Abbas Gullet.

Sebelumnya, sekelompok orang bersenjata berat menyerbu sebuah pusat perbelanjaan di ibu kota Kenya, Nairobi.

Aksi tersebut menewaskan setidaknya 20 orang dan melukai 50 orang lainnya.

Tak hanya itu, orang-orang bersenjata itu kemudian bersembunyi di pusat perbelanjaan Westgate dan menyandera sejumlah pengunjung.

Seorang sumber kepolisian mengatakan, pihaknya memastikan para penyerang kini menyandera sedikitnya tujuh orang pengunjung.

Polisi yang datang langsung memasuki toko demi toko untuk mengevakuasi pengunjung dan pekerja di pusat perbelanjaan yang biasa dikunjungi warga kelas atas dan warga asing yang tinggal di Kenya.

Puluhan orang yang terluka, beberapa di antaranya anak-anak, ditandu keluar dari pusat perbelanjaan yang selalu ramai pada akhir pekan itu.

Sejumlah saksi mata mengatakan, para penyerang itu saling berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan Somalia saat melakukan aksinya.

"Mereka berbicara dalam bahasa Arab atau Somalia," kata Jay, seorang pengunjung yang berhasil lolos dari dalam pusat perbelanjaan itu.

"Saya melihat mereka mengeksekusi beberapa orang setelah mereka diminta mengatakan sesuatu," tambah Jay.

Sejumlah kalangan menganggap insiden ini adalah aksi teror terburuk yang terjadi di Kenya setelah pengeboman Kedubes AS pada 1998 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com