Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Tiga Wartawan Tewas Dibunuh di Filipina

Kompas.com - 03/08/2013, 06:00 WIB
Pieter P Gero

Penulis

GENERAL SANTOS, KOMPAS.com — Wartawan adalah target pembunuhan di Filipina. Kejadian terbaru, tiga wartawan Filipina dilaporkan tewas dibunuh dalam sepekan terakhir.

Dikutip dari AFP, Jumat (2/8/2013), pembunuhan terhadap ketiga wartawan tersebut disebut sebagai kejadian terburuk dalam empat tahun terakhir di negara itu. Korban pembunuhan terakhir adalah wartawan foto berita, Mario Sy, yang dibunuh di depan istri dan putrinya pada Kamis (1/8/2013) malam.

Pembunuhan terhadap Sy terjadi di kota General Santor di Filipina selatan. Menurut Marisol (15), putri Sy, mereka sekeluarga baru selesai makan malam ketika dua tersangka pembunuh menerobos masuk ke rumah mereka.

Seorang pria kemudian membentak dan melepaskan tembakan. "Ayah saya tadinya tidak terkena peluru, tetapi seorang pria kemudian mendatanginya dan menembakinya dalam jarak dekat," ujar Marisol. Pembunuh kemudian menghilang di tengah gelap malam.

Sebelumnya, pembunuhan menimpa wartawan di Manila, ibu kota Filipina. Richard Kho (47 tahun) dan Bonifacio Loreto (59 tahun) adalah penulis kolom pada tabloid kecil Aksyon Ngayon (Aksi Hari ini). Keduanya dibunuh diduga terkait artikel yang dimuat di tabloid tersebut. 

Rupert Mangilit, Sekjen Serikat Wartawan Nasional Filipina, menegaskan, tiga pembunuhan ini merupakan alarm bahwa lingkungan profesi wartawan di Filipina semakin tak aman. Komite Perlindungan Wartawan yang berbasis di New York, Amerika Serikat, menegaskan, sedikitnya 73 wartawan Filipina tewas terbunuh berkaitan langsung dengan tugas profesi mereka sejak 1992.

Kondisi tersebut menjadikan Filipina sebagai negara kedua di dunia yang sangat berbahaya bagi pers. Maraknya pembunuhan di Filipina diduga juga terkait dengan banyaknya kepemilikan senjata api oleh masyarakat. Kekebalan hukum juga banyak terjadi di Filipina, membuat para pelaku kriminalitas, termasuk pembunuh wartawan, tak diseret ke pengadilan.

Dari 58 wartawan yang diculik oleh klan politik yang berkuasa di Provinsi Maguindanao, Filipina selatan, 32 di antaranya dibunuh pada November 2009. Sejak Presiden Benigno Aquino berkuasa pada 2010, tercatat baru tiga wartawan yang dibunuh di Filipina. Namun, Mangilit mengatakan sebenarnya sudah ada 18 wartawan yang dibunuh di seantero negeri itu selama Benigno Aquino berkuasa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com