WASHINGTON, KOMPAS.com - Pasukan Amerika Serikat yang sebelumnya ditarik dari Suriah kini akan ditempatkan sementara di Irak sebelum dipulangkan ke AS.
Disampaikan Menteri Pertahanan Mark Esper, pasukan AS bakal menarik diri secara bertahan dari Suriah dan kini telah dipindahkan dari "zona serangan langsung" ke koridor timur laut di luar negara itu.
"Lalu kami akan menjalankan fase lain yang akan menarik semua pasukan. Sementara kami akan memposisikan (pasukan) di Irak sebelum membawa mereka pulang. Mereka akan pulang," kata Esper dalam wawancara dengan CNN, Selasa (22/10/2019).
Puluhan kendaraan lapis baja AS telah tiba di sebuah pangkalan di wilayah Kurdistan, Irak, pada Senin (21/10/2019).
Baca juga: Erdogan Tuduh Negara Barat Mendukung Teroris di Suriah
Ditanya tentang komentar Presiden Donald Trump pada Senin lalu bahwa sejumlah kecil tentara akan dikerahkan untuk pengamanan ladang minyak di Suriah, Esper mengatakan bahwa hal itu masih dalam pembicaraan.
"Tetapi hal itu perlu untuk diselesaikan tepat waktu. Presiden belum menyetujuinya," kata Esper, dikutip AFP.
"Berkenaan dengan penyebaran (pasukan), tujuan saya adalah untuk membuat opsi saya tetap terbuka. Sungguh, opsi presiden masih terbuka."
"Jika terjadi perubahan situasi lapangan di Suriah atau bagian lain, kami memiliki fleksibilitas untuk menanggapi posisi presiden," lanjutnya.
Esper kembali menanggapi tudingan terhadap keputusan Trump yang dianggap mengabaikan sekutu Kurdi di Suriah yang telah membantu dalam melawan ISIS.
Baca juga: Trump Siap Kerahkan Militer Lawan Turki demi Melindungi Kurdi Suriah
Orang-orang Kurdi telah dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka di kota-kota yang dikuasai di Suriah setelah adanya serangan dari Turki.
"Washington menentang adanya invasi Turki, tetapi kami tidak akan berperang melawan sekutu NATO, tentu saja tidak, terlebih berkenaan dengan perbatasan yang sejak awal tidak kami tanda tangani untuk pertahankan," kata Esper.
Amerika Serikat saat ini memiliki 5.200 tentara di Irak, bagian dari koalisi internasional pimpinan AS melawan ISIS.
Kehadiran mereka di beberapa pangkalan di Irak telah menjadi bahan perdebatan, dengan milisi dan politisi Syiah yang pro-Iran sering mengajukan tuntutan untuk penarikan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.