Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Toronto yang Mencoba Gabung ISIS Bebas dari Penjara

Kompas.com - 22/08/2019, 15:53 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Heru Margianto

Tim Redaksi

TORONTO,KOMPAS.com - Seorang pria asal Toronto yang bergabung dengan ISIS telah dibebaskan dari penjara setelah empat bulan menjalani masa hukuman.

Pria bernama Pamir Hakimzadah didakwa pasal terorisme pada bulan Apil 2017 setelah pasukan polisi federal dan nasional Kanada melakukan penyelidikan keamanan nasional secara ekstensif.

Pada Februari 2019 Hakimzadah mengaku bersalah.

Menurut Andrew Morrison, juru bicara Kementerian Ontario untuk Pengacara Umum, pria tersebut telah dibebaskan dari lapas keamanan maksimum di Penetanguishene, Ontario.

"Ia ditahan di Pusat Pemasyarakatan Pusat Utara pada 4 April 2019 dan dibebaskan 28 Juni 2019 setelah menyelesaikan hukumannya," kata Morrison.

Pria 30 tahun itu diduga memprovokasi masyarakat dengan mengatakan semua umat non-muslim harus dibunuh.

Kini, ia harus menjalani tiga tahun masa percobaan dan menjalani deradikalisasi.

Dia juga dilarang memiliki senjata api selama tiga tahun, tidak bisa memperoleh paspor, harus menjalani psikoterapi dan bertemu dengan seorang imam dari Yayasan Risalah setiap minggu.

Baca juga: Intelijen AS Sebut ISIS Masih Punya 18.000 Tentara dan Dana Perang Rp 5,7 Triliun

Pada bulan Februari, Dewan Pembebasan Bersyarat Kanada mengatakan, seorang lelaki Ontario lainnya, Kevin Omar Mohamed, yang dihukum karena pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris akan dibebaskan meskipun ada kekhawatiran.

Mohamed dijatuhi hukuman 4,5 tahun pada bulan Oktober 2017. Tetapi dengan waktu yang diperhitungkan, ia dijadwalkan untuk bebas pada 1 Maret 2019.

Dalam pernyataan fakta yang diajukan ke pengadilan pada bulan Februari, Hakimzadah mengakui dia telah melakukan perjalanan ke Istanbul pada Oktober 2014 dengan maksud menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Berdasarkan laporan Global News, Rabu (21/8/2019), Pamir telah menunjukkan keyakinan Islam yang semakin radikal Sebelum keberangkatannya.

Dia mengaku mendukung atau membela ISIS, dan melihat konten ISIS seperti video dan unggahan di media sosial.

Pihak berwenang Turki menangkap Hakimzadah dan mendeportasinya kembali ke Kanada setelah dia memberi tahu sopir taksi akan pergi ke Suriah.

Baca juga: Di Balik Serangan Teror Polsek Wonokromo, Kertas Berlogo ISIS hingga Bacok Polisi

Setelah kembali ke Toronto, dia mengatakan kepada keluarganya akan melakukan perjalanan ke Suriah lagi dan memenuhi keinginan Tuhan untuk membunuh orang non-Muslim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com