Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Desak Pasukan Haftar Hentikan Serangan ke Ibu Kota Libya

Kompas.com - 08/04/2019, 09:54 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat menyampaikan keprihatinan atas peningkatan ketegangan yang terjadi di Tripoli, Libya, menyusul serangan oleh pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) di bawah komando Khalifa Haftar.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo juga mendesak dihentikannya operasi militer terhadap ibu kota Libya yang dikhawatirkan bakal mengancam warga sipil.

"Kami sampaikan dengan jelas bahwa kami menentang serangan militer oleh pasukan Khalifa Haftar dan mendesak penghentian segala operasi militer terhadap ibu kota Libya," kata Pompeo dalam pernyataannya, Minggu (7/4/2019).

Ketegangan yang terjadi di Libya terjadi akibat persaingan sengit antara otoritas Pemerintah Perjanjian Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli dan didukung dunia internasional, dengan LNA yang datang dari wilayah timur negara itu.

Baca juga: Situasi Libya Memanas, Pasukan Pemerintah Berjaga di Ibu Kota Tripoli

Pertempuran sengit telah terjadi di selatan Tripoli pada Minggu (7/4/2019), tiga hari setelah pasukan yang setia pada Haftar melancarkan serangan untuk merebut ibu kota.

Pompeo menekankan bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik di Libya dan mendesak semua pihak yang berseteru untuk segera menurunkan ketegangan.

"Operasi militer sepihak melawan Tripoli hanya akan membahayakan warga sipil dan mencederai prospek masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga Libya," ujar Pompeo.

"Amerika Serikat akan terus menekan para pemimpin Libya, bersama dengan mitra internasional kami, untuk kembali pada negosiasi politik yang dimediasi oleh Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB Ghassan Selame," tambahnya.

"Solusi politik adalah satu-satunya cara untuk menyatukan negara dan menyediakan rencana keamanan, stabilitas, dan kemakmuran bagi seluruh warga Libya," ujar Pompeo, dikutip AFP.

Sebelumnya diberitakan, AS telah mengumumkan penarikan sebagian pasukannya di Libya, sebagai buntut pertempuran yang terjadi di negara itu.

Pasukan yang ditarik berasal dari Komando Afrika (Africom), yang bertugas mendukung misi diplomatik, anti-terorisme, dan menjaga keamanan.

Baca juga: Pertempuran di Libya Paksa AS Selamatkan Pasukannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com