Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Libya Memanas, Pasukan Pemerintah Berjaga di Ibu Kota Tripoli

Kompas.com - 05/04/2019, 15:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TRIPOLI, KOMPAS.com - Suasana di Libya dilaporkan memanas setelah pemerintah yang diakui internasional menempatkan pasukan untuk berjaga di ibu kota Tripoli.

Penempatan pasukan itu terjadi setelah pasukan yang loyal kepada Field Marshal Khalifa Haftar dilaporkan mulai bergerak ke ibu kota.

Haftar, jenderal bintang 5 yang memimpin Tentara Nasional Libya (LNA), telah mengumumkan agar pasukanya bergerak dalam "pawai kemenangan".

Baca juga: Jenderal Libya Perintahkan Pasukannya untuk Bergerak ke Ibu Kota Tripoli

Diwartakan AFP via Al Jazeera Jumat (5/4/2019), sejumlah pasukan Haftar dipukul mundur di pos keamanan berlokasi sekkitar 30 km dari Tripoli.

"Milisi dari Zawiya merebut kembali pos itu setelah terjadi baku tembak singkat," ujar seorang sumber dari dinas keamanan setempat.

Adapun kelompok milisi yang bermarkas Misrata yang memihak pemerintahan Perdana Menteri Fayez al-Sarraj, berjanji bakal mencegah mobilisasi itu.

Perintah Haftar yang merupakan faksi militer rival terjadi di tengah kunjungan yang dilakukan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Tripoli.

Kepada awak media sebagaimana dikutip BBC, Guterres menyerukan kepada seluruh pihak agar menahan diri dan menghentikan eskalasi di Libya.

Adapun Dewan Keamanan PBB bakal menggelar pertemuan darurat untuk membahas situasi Libya yang memanas berdasarkan permintaan Inggris.

Bersama Italia, Perancis, hingga Uni Emirat Arab (UEA), Inggris merilis pernyataan bersama yang menyerukan agar situasi bisa lebih tenang.

"Di tengah momen sensitif transisi pemerintahan di Libya, kami meyakini tidak ada solusi militer," demikian isi dari pernyataan gabungan itu.

Sementara Menteri Dalam Negeri Libya Fathi Bashagda mempertanyakan apa yang membuat Haftar merasa jadi kandidat paling baik dibanding sosok lainnya.

"Jika ada orang yang berniat menggunakan kekuatan, kami siap berkorban dan tidak membiarkan demokrasi yang sudah lama kami impikan jatuh," tegas dia.

Sebelumnya dalam rilis rekaman suara yang diunggah di Facebook LNA, Haftar memerintahkan pasukannya untuk memasuki Tripoli secara damai.

Dia menegaskan pasukan LNA hanya akan mengacungkan senjata kepada mereka yang lebih mementingkan ketidakadilan dan sengaja menyulut konflik.

Jurnalis Al Jazeera Mahmoud Abdelwahed berujar, situasi di Libya memanas dengan ketakutan berkembang jika Haftar memasuki Tripoli.

"Jika mereka terlibat konfrontasi dengan milisi lokal, maka perang bakal kembali terjadi. Sangat dipahami jika mereka sudah bersumpah bakal menghadapi Haftar," kata Abdelwahed.

Baca juga: Libya akan Bebaskan Sejumlah Mantan Pejabat Era Gaddafi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com