Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milisi Libya Jual Seorang Anggota ISIS Buronan Inggris Rp 15 Miliar

Kompas.com - 18/09/2018, 17:37 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Arabiya

TRIPOLI, KOMPAS.com - Sebuah milisi bersenjata Libya yang menyekap Hashem Abedi, kakak laki-laki pelaku bom bunuh diri di Manchester Arena tahun lalu, menjual Abedi dengan harga 1 juta dolar AS atau Rp 15 miliar.

Tawaran ini muncul di tengah desakan pemerintah Inggris agar Libya menyerahkan Abedi, kakak pengebom bunuh diri yang mengakibatkan 22 orang tewas, termasuk tujuh orang anak-anak.

Pemerintah Inggris sudah menerbitkan surat penangkatan atas Hashem Abedi yang dituduh melakukan pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan merencanakan aksi bom bunuh diri.

Baca juga: Salman Abedi, Sosok Pendiam yang Ledakkan Manchester Arena

Harian The Sunday Express menyebut, pemerintah Inggris khawatir Abedi akan lolos dari hukum dan dijual kepada kelompok militan lainnya.

Sehingga, kini pemerintah Inggris terlibat dalam negosiasi tidak langsung dan menggunakan perantara yang tak diidentifikasi untuk mengekstradisi Abedi.

Harian itu mengutip sejumlah sumber di Libya yang menyebut ISIS kini tengah bernegosiasi juga lewat pihak ketika untuk menebus Abedi yang berusia 21 tahun.

Abedi ditahan sejak tahun lalu di bandara internasional Mitiga tak jauh dari ibu kota Libya, Tripoli.

Sejak November lalu, pemerintah Inggris berusaha untuk menemukan Abedi, tujuh bulan sejak adik laki-lakinya meledakkan diri di Manchester.

Para penyidik yakin, Hashem Abedi terlibat dalam mengumpulkan material yang digunakan untuk membuat bom yang dipakai dalam serangan tersebut.

Baca juga: Belanda Segera Akhiri Misi Pengeboman ISIS dan Tarik F-16 Miliknya

"Kami mengetahui bahwa Hashem Abedi sedang ditawarkan untuk dijual dengan harga satu juta dolar oleh dua milisi yang menahannya," ujar seorang sumber kepada The Sunday Express.

Sejumlah sumber harian itu mengatakan, Inggris khawatir Abedi akan dijual kepada ISIS atau kelompok militan lain dan akan digunakan sebagai bentuk propaganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com