Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Orang Ditahan Terkait Tragedi Bendungan Jebol di Brasil

Kompas.com - 30/01/2019, 06:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

SAO PAULO, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas jebolnya bendungan limbah berlumpur milik perusahaan tambang di Brasil meningkat dari 65 orang menjadi 84 orang.

Sementara itu, jumlah korban hilang turun menjadi 276 orang dari sebelumnya tercatat mencapai 292 orang.

Kini, pihak berwenang Brasil telah menangkat lima insinyur, termasuk dua orang yang bekerja untuk perusahaan Jerman.

Baca juga: Bendungan Runtuh, Aset Perusahaan Tambang Brasil Dibekukan

Diwartakan AFP, mereka ditangkap pada Selasa (29/1/2019), sebagai bagian dari penyelidikan atas runtuhnya bendungan limbah tambang yang berlumpur pada pekan lalu.

Tiga orang yang ditangkap di antaranya merupakan insiyur perusahaan tambang di Brasil, Vale. Mereka secara langsung terlibat dalam proses perizinan pengoperasian fasilitas.

Mereka ditangkap di Belo Horizonte, Minas Gerais, dekat dengan lokasi tambang milik Vale.

Dua orang sisanya bekerja untuk TUEV SUED, sebuah perusahaan Jerman yang melakukan inspeksi keselamatan pada bendungan tambang September lalu. Mereka ditangkap di Sao Paulo.

Mereka semua dijebloskan ke dalam tahanan hingga 30 hari untuk dilakukan penyelidikan. Surat perintah penggeledahan juga telah diterbitkan.

"Penyelidikan digelar untuk mengevaluasi tanggung jawab kriminal perusahaan Vale," cemikian pernyataan jaksa penuntut.

TUEV SUED mengeluarkan pernyataan singkat yang mengonfirmasi penangkapan dua karyawannya di Brasil.

Baca juga: Limbah Lumpur Akibat Runtuhnya Bendungan Cemari Sungai Suku Asli

"Karena penyelidikan sedang berlangsung. Kami saat ini tidak dalam posisi untuk memberikan informasi lebih lanjut. Kami sepenuhnya mendukung penyelidikan," tulisnya dalam pernyataan.

Vale, yang merupakan perusahaan tambang bijih besi terbesar di dunia, juga berupaya bekerja sama dengan pihak berwenang.

Akibat tragedi runtuhnya bendungan, pada Selasa (29/1/2019), Vale kehilangan hampir seperempat nilainya di pasar saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com